I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Lipida merupakan
komponen sel atau jaringan yang terdiri atas beranekaragam senyawa yang
sebagian besar hanya larut dalam pelarut organik. Lipida merupakan senyawa
organik yang tidak larut dalam air tetapi dapat deikstraksikan dengan pelarut
nonpolar seperti kloroform, benzen, dan eter. Lipida terdiriri atas ester,
asil, gliserol, fosfolipida, sfingolipida, glikolipida, lipida tepen,termasuki
korotenoid dan steroid. Didalam lipida terdapat dua komponen utama yaitu lemak
dan minyak. Lemak lebih banyak ditemukan pada hewan, dan minyak lebih banayak
ditemukan pada tumbuh tumbuhan
1.2 Tujuan
dan Manfaat
Tujuan dari praktikum lipidadalah pada
daya kelarutan lipida, untuk melihat daya kelarutan lipida dan asam asam lemak
dalam berbagai pelarut, pada percobaan emulsi dari lemak adalah untuk mengamati
keadaan emulsi dari lemak dan zat yang bertindak sebagai emulgator.
Dengan diadakanya praktikum ini praktikan
dapat membedakan larutan yang mengandung lemak, dan larutan yang tidak
mengandung lemak, mengetahui bentuk reaksi dan apa yang bertindak sebagai
emulgator
II. MATERI DAN METODA
2.1 Tempat dan Waktu
Kegiatan praktikum Biokimia mengenai
Lipida ini dilaksanakan pada hari Jumat Tanggal 4 April 2014, pada pukul 13.00
WIB s/d selesai di Laboratorium Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi.
2.2 Materi
Adapun bahan yang digunakan pada uji daya kelarutan lipida adalah asam asam
lemak ( butirat,oleat), lemak dan minyak (keju,margarin,olive), pelarut
(aquades,aseton,alkohol, dan lasitin). Pada praktikum emulsi dari lemak bahan
yang dibutuhkan adalah olive, minyak kelapa, soda, HCl. Sedngkan alat yang
digunakan pada praktikum lipida adaalah tabung reaksi, rak tabung reaksi,
tissue, pipet tetes, dan pembakar bunsen
2.3 Metoda
Adapun metoda yang di gunakan pada uji daya kearutan lipida, uji kelarutan
lipida dilakukan 4 percobaan. Setiap percobaan perlakuanya sama, tetapi alat
dan bahan yang digunakan sedikit berbeda. Metodanya adalah dengan memasukkan
aam asam lemak, lemak, dan minyak kedalam pearut. Setelah itu dihomogenkan,
kemudian diamati. Sedangkan pada percobaan emulsi dari lemak metodanya dengan
menambahkan olive, dan minyak kelapa dengan HCl dan soda setelah itu
dihomogenkan, dan diamati
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Lipid adalah zat organik yang
sanagat hidrofobik yang berarti bahwa zat zat tersebut sukar larut dalam
air (jhon kimbal, 2001). Lipi merupakan
asam lemak biasanya zat tersebut tidak larut dalam air akan larut tetapi larut
dalam pelarut nonpolar yaitu eter, kloroform, dan benzen (Ansell, 2001). Pada
percobaan uji kelarutan lipida diperoleh hasil sebagai berikut :
Percobaan 1
Nama larutan
|
Pelarut
|
Hasil
|
1. Butirat
2. Oleat
|
Aquades
Aquades
|
Keruh
Tidak bercampur, oleat mengendap diatas
|
1. Butirat
2. Oleat
|
Aseton
Aseton
|
Keruh
Tidak homogen, aseton mengendap keatas
|
1. Butirat
2. Oleat
|
Alkohol
Alkohol
|
Keruh
Tidak homogen, alkohol mengendap keatas
|
Dari
percobaan uji kelarutan lipida yang pertama dapt diketahui bahwa lipid larut
dalam pelarut tertentu sesuai dengan pendapat Zandirus (2001), yang menyatakan
bahwa sifat fisik lipid adalah idak dapat larut dalam airtetapi larut dalam
pelarut organik seperti eter, kloroform, benzen dan sering disebut sebagai
pelarut lemak. Ada hubungan asam lmak dan ester mempunyai kemungkinan untuk
digunakan oleh makhluk hidup.
Percobaan 2
Bahan
|
Waktu
|
Hasil
|
Pengamatan
di tisu
|
Keju
|
18
detik
|
Gosong
|
Transparan
|
Margarin
|
1menit
|
Meleleh/cair
|
Kuning
pekat
|
Olive
|
1.20
menit
|
|
Kuning
bening
|
Percobaan 3
Bahan
|
Ditambah
Etanol dan Aquades
|
Keju
|
Keruh
menggumpal
|
Margarin
|
Tidak
homogen. Margarin menggumpal keatas
|
Olive
|
Tidak
homogen, terdapat gelembung, olive mengendap keatas
|
Percobaan 4
Bahan
|
Hasil
|
Aquades
+olive+olive
|
Tidak
homogen, olive membentuk, gelembung diatas
|
Aquades+lasitin+olive
|
Tidak
homogen, keruh, terdapat gelembung dipermukaan
|
Berdasarkan tabel,
dapat diketahui bahwa lemak sukar larut dalam air atau tidak homogen. Hal ini
sesuai dengan pendapat Jhon kimbal (2011) yang menyatakan bahwa lipid merupakan
zat organik yang sangat hidrofolik yang berarti bahwa zat tersebut sukar larut dalam
air.
Proses hidrolisis yang menggunakan basa, akan menghasilkan glisrol
dan sabun, seperti contoh hidrolisis pada margarin. Lipid dikandung oleh
organisme adalah lemak yaitu ester ester dan gliserol asam asam (asam karboksil
dengan rntai alkohol yang panjang (wenberg, 2003)
Yuris, Brin
(2002), menyatakan bahwa emulsi merupakan sediaan yang mengandung zat yang
tidak dapat bercampur biasanya terdiri dari minyak dan air dimana cairan yang
satu terdispersi menjadi butir butir kecil dalam cairan
Emulsi dari lemak
Emulsi
|
Hasil
|
Olive
+ HCl
|
Homogen
|
Minyak
kelapa + HCl
|
Tidak
homogen terdapat gelembung
|
Olive
+ Soda
|
Bening,
kekuningan
|
Minyak
kelapa + soda
|
Tidak
homogen, terdapat gelembung besar
|
Dari tabel diatas
dapat diketahui bahwa yang bertindak sebagai emulgator adalah olive. Sesuai
dengan pendapat Ftabley (2005), yang menyatakan bahwa terjadinya emulsi tidak
stabil karena larutan tersebut adanya lemak dan air, sedangkan emulgatornya
dalam larutan tidak terdapat
Pada percobaan
minyak kelapa yang dicampurkan dengan HCL dan soda tidak terjadi emulsi. Hal
ini sesuai dengan pendapat Yustus (2000), yang menyatakan bahwa jika air dan
lemak di kocokan akan terjadi emulsi dan ternyata tidak stabil sehingga akan
kembali kekadaan semula (campuran) setelah didiamkan sejenak
KESIMPILAN
Kesimpulan dari
praktikum biokimia lipida ini adalah lemak merupakan zat organik yang terdiri
dari ester asam lemak gan gliserin yang tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam eter,kloroform, benzen dan tetra. Didalam lipida terdapat dua komponen
utama yaitu lemak dan minyak.
Sipat fisik lipida
adalah tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik. Emulsi
terjadi tidak stabil karena didalam bahan terdapat lemak dan air. Emulsi
merupakan sediaan mengandung zat yang tidak dapat bercampur.
DAFTAR PUSTAKA
Anrell.2001. Langkah Pertama Dalam Kimia. Erlangga. Jakarta
Franley.2005.
pengantar Praktikum Kimia Organik. Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi. Yogyakarta
Kimbal,jhon
2001. Pengantar Praktikum Kimia Organik. Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi.
Yogyakarta
Salirawati et al. 2007. Belajar Kimia Menarik. Jakarta. Grasindo
Weinbeng. 2003. Dasar-dasar Biokimia, Jilid 2. Penebit Erlangga.
Jakarta
Yuntus. 2001. Pengantar
Praktikum Kimia Organik. Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi. Yogyakarta
Yuris,Brin
.2000. Pengantar Praktikum Kimia Organik. Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi.
Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar