Rabu, 17 Desember 2014

Laporan Semester "Anatomi dan Fisiologi Ternak"


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.             Latar Belakang

Fisiologi Darah

Darah merupakan jaringan yang berbentuk cairan yang mengalir ke seluruh tubuh melalui vena dan arteri yang memasok oksigen, dan bahan makanan ke seluruh jaringan tubuh serta mengambil karbondioksida dan sisa metabolisme dari jaringan. Darah memiliki dua komponen penyusun yaitu plasma dan sel darah. Plasma darah merupakan bagian dari komponen darah yang berwarna kekuning-kuningan yang jumlahnya sekitar 60% dari volume darah, sedangkan sel darah adalah komponen selluler dari darah termasuk sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (Leukosit) dan keping-keping darah (trombosit). Pemeriksaan hematologi merupakan sekelompok pemeriksaan laboratorium klinik yang terdiri dari beberapa macam pemeriksaan seperti kadar hemoglobin, hitung lekosit, eritrosit, trombosit, laju endap darah (LED), sediaan hapus, hematokrit, retikulosit, dan pemeriksaan hemostatis. (Depkes RI, 1989)
Terjadinya perdarahan berkepanjangan setelah trauma superfisial yang terkontrol, merupakan petunjuk bahwa ada defisiensi trombosit..
Koagulasi atau pembekuan darah merupakann salah satu faktor penting dalam menghentikan suatu perdarahan. Didalam tubuh terdapat 2 mekanisme koagulasi darah yaitu intrinsik dan ekstrinsik yang dirancang oleh tubuh untuk saling melengkapi dalam megatasi trauma ringan sehari hari terhadap pembuluh darah
Laju Endap Darah adalah kecepatan mengendapnya eritrosit dalam sampel darah yang diperiksa dengan suatu alat tertentu yang dinyatakan dalam mm/jam. Pemeriksaan Laju Endap Darah ada dua metode yaitu metode Westergren dan Wintrobe, akan tetapi metode Westergren lebih  umum digunakan sesuai yang direkomendasikan oleh The International Commite For Standarisation In Hematology(ICSH) (Martin, 1998).
Hemolisis adalah pecahnya atau rusaknya membran eritrosit sehingga hemoglobin keluar dari sel darah dan bebas didalam medium seelilingnya.
Hematokrit merupakan persentase sel sel darah merah dalam 100 ml darah. Pada pemeriksaan hematokrit dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara manual dan cara automatik. Pada cara manual dilakukan dua pengukuran yaitu secara mikro dan secara makro. Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang terdiri dari protein kompleks terkonjugasi yang mengandung besi dan berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah. Kadar hemoglobin dapat ditetapkan dengan berbagai cara, antara lain metode Sahli, oksihemoglobin atau sianmethhemoglobin.
Perhitungan total leukosit penting untuk diagnosa klinik, tetapi akan lebih memberikan gambaran yang lengkap dengan perhitungan diferensial leukosit. Diferensial leukosit merupakan persentase setiap jumlah sel darah putih dari total leukosit. Setiap sel darah putih memiliki fungsi yang berbeda. Sel darah putihh terdiri dari leukosit granulosit dan leukosit agranulosit

Fisiologi Kardiovaskuler
Sistem kardiovaskular merupakan sistem yang menjelaskan proses sirkulasi yang terjadi di dalam tubuh manusia. Berdasarkan lintasan sirkulasi,ada 3 macam sirkulasi dalam tubuh manusia,sirkulasi sistemik,sirkulasi paru,dan sirkulasi khusus (sirkulasi pada janin,sirkulasi koroner jantung). Sirkulasi tidak hanya menjelaskan tentang sirkulasi darah saja tetapi juga ada sirkulasi cairan limfe yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh dan pengaturan keseimbangan cairan di ruang interstisial.
Sistem kardiovaskuler terdiri dari : jantung , pembuluh darah (vena dan arteri), pembuluh limfe dan darah. Jantung merupakan salah satu organ tubuh manusia yang sangat penting karena  mempunyai fungsi sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia yaitu memompa darah ke jaringan, menyuplai oksigen dan zat nutrisi lain sambil mengangkut karbondioksida dan sampah hasil metabolisme.
Jantung berfungsi memompa darah untuk menyediakan oksigen,nutrien dan hormone ke seluruh tubuh serta mengangkut sisa metabolisme ke seluruh tubuh  seperti karbondioksida,asam urat dan ureum. Untuk menjalankan fungsinya sebagai pompa,jantung dapat berkontraksi dan berlelaksasi. Sedangkan pembuluh darah berfungsi sebagai saluran untuk mendistribusikan darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan mengembalikannya kembali ke jantung . Dan darah sebagai medium transportasi dimana darah akan membawa oksigen dan nutrisi. Sedangkan sistem saluran limfe berhubungan erat dengan sistem sirkulasi darah.

Fisiologi Ginjal
Ginjal mempunyai fungsi utama, yaitu mengatur/mempertahankan konsentrasi ion, air, pH, dari cairan tubuh (cairan ekstra sel) agar konstan (homeostasis) dan mengekskresikan sebagian besar produk akhir metabolisme tubuh. Ekskresi adalah pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang tidak dipakai lagi oleh sel darah, dikeluarkan bersama urin keringat dan pernapasan. Salah satu sistem metabolisme yang terdapat dalam tubuh hewan adalah system eksresi dan osmoregulasi.      
Ekskresi mempunyai peranan mengeluarkan dan membuang hasil sampingan metabolisme, mencegah gangguan aktifitas metabolic dalam tubuh dan membuang zat-zat buangan, mengatur jumlah air yang terdapat dalam cairan tubuh  mengendalikan kandungan ion dalam cairan tubuh dan mengatur kadar ion H+ atau pH cairan tubuh.
Sistem urin terdiri dari ginjal, ureter, kantong kemih dan uretra dengan menghasilkan urin yang membawa serta berbagai produk sisa metabolisme untuk dibuang.Ginjal juga berfungsi dalam pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh dan merupakan tempa tpembuangan hormon renin dan eritropitin.
Pemeriksaan urine merupakan pemeriksaan yang menggunakan bahan atau specimen urine. Pemeriksaan pada urine dapat menentukan penyakit apa yang sedang diderita oleh seseorang. Oleh sebab itu dalam makalah ini kami akan membahas bagaimana proses pengumpulan urine.

Ginjal mempunyai fungsi yang paling penting yaitu menyaring plasma dan memindahkan zat dari filtrat pada kecepatan yang bervariasi tergantung pada kebutuhan tubuh. Akhirnya, ginjal membuang zat yang tidak diinginkan dengan filtrasi darah dan mensekresinya dalam urine. Sedangkan zat yang dibutuhkan kembali ke dalam darah.
Untuk mempertahankan homeostatis ekskresi air dan elektrolit sesuai dengan asupan. Melebihi ekskresi jumlah zat dalam tubuh akan mengikat. Jika asupan kurang dari ekskresi jumlah zat dalam tubuh akan berkurang. Kapasitas ginjal untuk mengubah ekskresi natrium sebagai respons terhadap perubahan asupan natrium sangat besar. Ini menunjukkan bahwa pada manusia normal natrium dapat ditingkatkan. Hal ini sesuai untuk air dan kebanyakan elektrolit lainnya, seperti klorida, kalium, kalsium, hidrogen, magnesium dan fosfat

Fisiologi Syaraf
Saraf adalah serat-serat yang menghubungkan organ-organ tubuh dengan sistem saraf pusat (yakni otak dan sumsum tulang belakang) dan antar bagian sistem saraf dengan lainnya. Saraf membawa impuls dari dan ke otak atau pusat saraf. Neuron kadang disebut sebagai sel-sel saraf, meski istilah ini sebenarnya kurang tepat karena banyak sekali neuron yang tidak membentuk saraf.
Sistem saraf pusat (SSP) merupakan sistem saraf yang dapat mengendalikan sistem saraf lainnya didalam tubuh dimana bekerja dibawah kesadaran atau kemauan. SSP biasa juga disebut sistem saraf sentral karena merupakan sentral atau pusat dari saraf lainnya. Sistem saraf pusat ini dibagi menjadi dua yaitu otak (ensevalon) dan sumsum tulang belakang (medula spinalis).
Sistem saraf pusat dapat ditekan seluruhnya oleh penekan saraf pusat yang tidak spesifik misalnya hipnotik sedativ. Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat terbagi menjadi obat depresan saraf pusat yaitu anastetik umum, hipnotik sedativ, psikotropik, antikonvulsi, analgetik, antipiretik, inflamasi, perangsang susunan saraf pusat



Fungsi Endokrin

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf. Bila sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja melalui neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.
Salah satu cara sistem komunikasinya yaitu sistem endokrin (hormon). Sistem ini mengontrol fungsi tubuh dengan perantaraan zat kimia, yaitu hormon, yang diangkut ke seluruh tubuh dalam darah. Hormon-hormon ini kemudian diedarkan ke semua sel tubuh lainnya. Dalam beberapa hal, hormon-hormon ini akan mempengaruhi kegiatan semua sel tersebut. Hormon menggunakan efeknya hanya pada strukutur tubuh tertentu saja. Hormon-hormon tersebut akan setiap aktifitas dan sifat pada hewan khususnya pada manusia. Aktifitas dapat berupa aktifitas sosial, sexual, adaptasi, dan pola hidup

1.2.            Tujuan

Tujuan dari pemeriksaan hematologi adalah pada preparat natif darah untuk mengamati bentuk sel darah, mengamati ada tidaknya sel krenasi dan rouleaux, dan mengamati ada tidaknya mikroorganisme dalam darah pada darah sapi, kambing, dan ayam.
Pada pemeriksaan waktu perdarahan untuk menentukan lama waktu perdarahan dengam metode duke. Pada pemeriksaan waktu beku darah adalah untuk menentukan waktu beku darah. Pada pemeriksaan laju endap darah adalah untuk menentukan laju endap dara menggunakan tabung wastegreen. Pada pemeriksaan hemolisis untuk mengamati hemolisis darah dan krenasi akibat perubahan medium darah, menentukan batas konsentrasi NaCL dari medium dimana eritrosit lisis dan hemolisis total. Pada pemeriksaan hematokrit untuk menentukan nilai hematokrit dengan metode mikrohematokrit. Pada pemeriksaan hemoglobin untuk menentukan kadar hemoglobin didalam darah menurut metode sahli. Pada pemeriksaan menghitung jumlah sel darah untuk mengetahui jumlah sel darah merah dan sel darah putih sapi dan ayam per . Pada pemeriksaan diferensial leukosit untuk mempelajari cara membuat preparat ulas/apus darah, mengamati bentuk sel darah merh dan sel darah putih sapi dan ayam pada preparat darah perifer. Pada pemeriksaan kardiovaskuler tujuanya adalaah untuk mengukur tekanan darah secara tidak langsung, mendengarkan bunyi jantung, dan untuk menentukan kemampuan fisik. Pada praktikum fisiologi ginjal tujuanya adalah untuk mengetahui status kesehatan ginjal dan tubuh secara umum melalui pemeriksaan urin, dan mempelajari respon ginjal dan pengaruh minum terhadap pembentukan urin dan konsentrasi NaCl dalam urin. Pada praktikum fisiologi syaraf tujuanya adaalah  mempelajari fungsi bagian otak katak dan mengamati reaksi yang timbul, mempelajari sifat reflek pada katak, memepelajari sifat reflek pada manusia, dan mempelajari sifat reflek pada kucing. Pada praktikum fungsi endokrin tujuanya aadalah memepelajari deteksi kehamilan secara dini tanpa pengamatan klinis anatomis.
Adapun manfaat dari praktikum fisiologi darah mengenai pemeriksaan hematologi ini, praktikan dapat mengetahui bentuk sel darah, mengetahui cara menentukan waktu perdarahan, menentukan waktu beku darah, menentukan laju endap darah menggunakan tabung wastergreen, mengamati hemolisis darah, menentukan nilai hematokrit dengan metode mikrohematokrit, menentukan kadar hemoglobin menggunakan metode sahli, mengetahui jumlah sel darah hewan, dan mengetahui cara membuat preparat ulas darah.

1.3  . Manfaat

Manfaat dari praktikum fifiologi kardiovaskuler adalah dapat menegetahui cara pemeriksaan tekanan darah, mengetahui bunyi jantung, dan dapat menentukan kemampuan fisik seseorang. Manfaat dari praktikum fisiologi ginjal adalah menegetahui bagaimana menganalisa urin dan mengetahui status kesehatan ginjal dan tubuh secara umum, dan mengetahui pengaruh minum terhadap pembentukan urin.  Pada praktikum fisiologi syaraf manfaatnya adalah mengetahui fungsi bagian nagian otak katak , mengetahui sifat aksi reflek pada katak, manusia dan kucing.  Manfaat dari praktikum fungsi endokrin adalaah  mengetahui cara mendeteksi kehamilan dengan uji galli mainini.

















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu trombosit, leukosit, dan eritrosit (Evelyn, 2006).
Bentuk eritrosit mamalia dewasa tidak berinti, berbentuk cawan bikonkaf. Ukuran serta kedalaman bentuk konkaf berbeda untuk semua jenis. Pada anjing, sapi dan domba, bentuk konkaf sedang, tetapi pada kuda dan kucing konkafnya agak datar. Pada babi dan kambing, eritrosit berbentuk cawan datar. Bentuk eritrosit di pertahankan oleh sejenis protein kontraktil, dekat plasmalema dan terkait membentuk selaput inti utuh yang di sebut spektrin. Kelembutan serta plastisitas di sebabkan oleh matriks koloid yang memungkinkan perubahan bentuk selama ada dalam pembuluh darah sampai yang paling kecil (kapiler) tanpa menyebabkan robek atau pecahnya membran plasma. Bila setetes darah segar di taruh pada kaca sediaan, permukaan sel akan saling melekat sehingga merupakan tumpukan uang logam. Struktur yang kompleks tidak hanya menentukan bentuk eritrosit, tetapi juga sifat fisiologis dasar yang dimilikinya. Membran plasma bersifat permeabel terhadap air, elektrolit dan beberapa polisakarida, tetapi tidak untuk hemoglobin. Karenanya osmolaritas eritrosit ditentukan oleh hemoglobin. Osmolaritas plasma darah sama dengan eritrosit, maka eritrosit dan plasma darah bersifat isotonik satu sama lain (Delmann & Brown, 2000)
Faktor-faktor yang mempengaruhi pendarahan adalah besar kecilnya luka, suhu, status kesehatan, umur, besarnya tubuh  dan aktivitas, kadar hemoglobin dalam plasma dan kadar globulin dalam darah. (Sonjaya,2013)
Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu koagulasi darah yaitu adanya pembentukan tromboplastin, adanya ion kalsium dan substansi tambahan faktor trombosit bereaksi dengan faktor anti hemofilik membentuk tromboplastin, protrombin, prokonvertin, akselerator konversi serum protrombin, dan ion kalsium (Ariwibowo, 2007).
Waktu koagulasi normal pada manusia yaitu 15 detik sampai 2 menit dan berakhir dalam waktu 5 menit. Sedangkan waktu koagulasi pada ternak seperti sapi 6,5 menit, kambing 2,5 menit, ayam 4,5 menit, kuda 11,5 menit, babi 3,5 menit, domba 2,5 menit, dan anjing 2,5 menit (Frandson, 1992).
Proses pemeriksaan sedimentasi (pengendapan) darah ini diukur dengan memasukkan darah kita ke dalam tabung khusus selama (waktu di tentukan) Makin banyak sel darah merah yang mengendap maka makin tinggi laju endap darahnya. Tinggi rendahnya laju endap darah sangat dipengaruhi oleh keadaan tubuh kita. Biasanya, jika terjadi radang laju endap darah tergolong tinggi. Laju endap darah tinggi atau rendah tentu disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor eritrosit, plasma, dan teknik dapat mempengaruhi laju endap darah. (radiopoetra,2000)
Laju endap darah yang ditemukan pertama kali oleh Westergren pada tahun 1921. LED merupakan pemerikksaan yang menggambarkan komposisi plasma dan perbandingan antara eritrosit dengan plasma (Widodo, 2004).
Darah normal mempunyai LED relatif kecil karena pengendapan eritrosit akibat tarikan gravitasi di imbagi oleh tekanan keatas akibat perpindahan. Bila viskositas plasma tinggi atau kadar kolesterol meningkat tekanan keatas mungkin dapat menetralisasi tarikan kebawa terhadap setiap sel atau gumpalan sel. Sebaliknya setiap keadaan yang meningkatkan penggumpalan atau perletakan satu dengan yang lain akan meningkatkan LED (Barbara, 2006)
Hal ini menyebabkan net aliran pelarut air dari cairan ke plasma darah. Akibatnya sel darah merah akan mengembang dan dapat pecah ( F. D. Frandson.2000)  Adanya hemoglobin dalam darah menimbulkan timbulnya warna merah dalam darah dan hemoglobin tersebut merupakan suatu senyawa organik yang kompleks yang terdiri dari empat pigmen porfirin merah

Metode pemeriksaan secara mikro berprinsip pada darah yang dengan antikoagulan dicentrifuge dalam jangka waktu dan kecepatan tertentu, sehingga sel darah dan plasmanya terpisah dalam keadaan mapat. Prosentase volum kepadatan sel darah merah terhadap volume darah semula dicatat sebagai hasil pemeriksaan hematokrit (Gandasoebrata, 2008).
Tekanan darah adalah tekanan yang diberikan oleh sirkulasi darah pada dinding pembuluh darah, dan merupakan salah satu tanda-tanda vital utama. Pada setiap detak jantung, tekanan darah bervariasi antara tekanan maksimum (sistolik) dan minimum (diastolik). Tekanan darah dikarenakan oleh pemompaan jantung dan resistensi pembuluh darah, berkurang sebagai sirkulasi darah menjauh dari jantung melalui arteri. Tekanan darah memiliki penurunan terbesar dalam arteri kecil dan arteriol, dan terus menurun ketika bergerak melalui darah kapiler dan kembali ke jantung melalui pembuluh darah. Gravitasi, katup dalam pembuluh darah, dan memompa dari rangka kontraksi otot, adalah beberapa pengaruh lain pada tekanan darah di berbagai tempat di dalam tubuhTekanan darah dinilai dalam dua hal, sebuah tekanan tinggi sistolik yang menandakan kontraksi maksimal jantung dan tekanan rendah diastolik atau tekanan istirahat (Anonim, 2008)
Hasil dan pembahan pada pratikum mendengarkan bunyi detak jantung didapat hasil yaitu dengan menggunakn stetoskop terdengar bunyi jantung yaitu “Lup.. Dup..” hal tersebut sesuai dengan yang menyatakan bahwa Bunyi jantung secara tradisional digambarkan sebagai lup -dup dan dapat didengar melalui stetoskop. ´Lupµ mengacu pada saat katup A -V menutup dan dupµ mengacu pada saat katup semilunar menutup. Bunyi ketiga atau keempat disebabkan vibrasi yang terjadi pa da dinding jantung saat darah mengalir dengan cepat ke dalam ventrikel, dan dapatdidengar jika bunyi jantung diperkuat melalui mikrofon.Murmur adalah kelainan bunyi jantung atau bunyi jantung tidak wajar yangberkaitan dengan turbulensi aliran darah. Bunyi ini muncul karena defek padakatup seperti penyempitan (stenosis) yang menghambat aliran darah ke depan,atau katup yang tidak sesuai yang memungkinkan aliran balik darah (Ethel 2003)
Tes Harvard adalah salah satu jenis tes stress jantung untuk mendeteksi dan atau mendiagnosa kelainan kardivaskuler. Tes ini juga salah satu ukuran yang bagus bagi kebugaran, dan kemampuan untuk pulih dari olahraga berat. Semakin cepat jantung kembali normal maka semakin bugar tubuhnya (Uchenk, 2008)  
Sistem ekresi merupakan sistem yang berperan dalam proses pembuangan zat-zat yang sudah tidak diperlukan (zat sisa) ataupun zat-zat yang membahayakan bagi tubuh dalam bentuk larutan. Ekresi terutama berkaitan dengan pengeluaran-pengeluaran senyawa-senyawa nitrogen. Selama proses pencernaan makanan, protein dicernakan menjadi asam amino dan diabsorpsi oleh darah, kemudian diperlukan oleh sel-sel tubuh untuk membentuk protein-protein baru. Mamalia memiliki sepasang ginjal yang terletak dibagian pinggang (lumbar) dibawah peritonium (Tuti kurniati, 2009) 
Analisa urin itu penting,karena banyak penyakit dangangguan metabolism dapat diketahui dari perubahan yang terjadi didalam urin. Zat yang dapat dikeluarkan dalam keadaan normal tidak terdapat adalah glukosa, aseton, albumin, darah dan nanah (Wulangi,2000)
Katak amatlah berguna untuk mendemokrasikan fungsi spinal karena perode shock spinal (akibat dari operasi pemutusan otak) yang menghilangkan aktivitas refleks dan membuat katak menjadi lumpuh, tetapi keadaan ini hanya berlangsung dalam beberapa menit saja (Efendi ,2001)
Refleks yang lebih kompleks diselenggarakan melalui pusat-pusat refleks yang terdapat dalam otak dimana medulla oblongata berisi pusat refleks untuk mengontrol (Frandson ,2006)
Suatu refleks spinal yang khas adalah refleks rentang yang digambarkan dengan refleks pemukulan ligamentum pattela (suatu tendon) sehingga menyebabkan otot lutut terlentang (Ommanney, 2001)
              Yang menyusun saraf pptik adalah akson-akson dari sel ganglion. Setiap sel reseptor tidak menikmati rangkaian pribadinya sendiri kembali ke otak (Dellan Brown, 2009)
              Refleks yang lebih kompleks diselenggarakan melalui pusat-pusat refleks yang terdapat dalam otak dimana medulla oblongata berisi pusat refleks untuk mengontrol (Frandson, 2006)


BAB III
PROSEDUR KEGIATAN

3.1.     Tempat dan waktu
            Praktikum anatomi dan fisiologi ternak dilaksanakan pada hari Kamis mualai dari tanggal   sampai tanggal   yang dilaksanakan pada pukul 14.00 s/d selasai di Laboratorium Gedung C Fakultas Peternakan Universitas Jambi
3.2.      Materi
Adapun materi yang digunakan pada praktikum fisiologi darah mengenai pemeriksaan hematologi adalah
Fisiologi Darah
1.        Preparat Natif Darah
Alat yang  digunakan pada praktikum preparat natif darah adalah jarum penusuk pembuluh darah, kapas, tissue, object galss, cover glass, dan mikroskop. Sedangkan Bahan yang digunakan adalah darah sapi, kambing, dan ayam yang sudah diberi antikoagulan, alkohol 70%, larutan garam NaCl fisiologis/NaCl 0,9%
2.        Waktu Perdarahan
Alat yang digunakan pada praktikum waktu perdarahan adalah darah sapi, kambing, ayam yang sudah diberi antikoagulan, alkohol 70%, ujung jari praktikan. Sedangkan bahan yang digunakan adalah kapas, tissue dan lanset steril
3.        Waktu Beku Darah
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada  praktikum waktu beku darah adalah alkohol 70%, lanset steril, jarum pentil, gelas arloji belapis parafin, pipa kapiler tanpa heparin, kapas, dan stopwatch



4.        Laju Endap Darah
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum laju endap darah adalah darah sapi, ayam, dan kambing yang sudah diberi antikoagulan, tabung westergreen dan raknya
5.    Hemolisis
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum hemolisis adalah larutan NaCl dengan konsentrasi 0,9%, 0,65%, 0,45%, 0,25%, dan 3,0%, larutan urea dalam aquades 1% urea dalam NaCl 0,9%. Larutan 1% saponin dalam aquades, larutan 1% saponin dalam NaCl 0,9%, darah sapi ayam dan kambing yang sudah diberi antikoagulan, tabung reaksi, object glass, cover glass, dan mikroskop
6.        Hematokrit
Alat da bahan yang digunakan dalam praktikum hematokrit adalah tabung pipet kapiler, darah sapi, ayam, dan kambing yang sudah diberi antikoagulan dan sentrifus
7.        Hemoglobin
Adapun alat dan bahan yang digunakana pada praktikum hemoglobin adalah darah sapi dan ayam yang sudah diberi antikoagulan, HCl 0,1 N, aquades, kertas saring /tissue, stopwatch, hemometer sahli
8.        Menghitung Jumlah Sel Darah
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum menghitung jumlah sel darah adalah darah sapi, dan ayam yang sudah diberi antikoagulan, larutan pengencer hayem untuk eritrosit, turk untuk leukosit mamalia, dan BCB untuk leukosit unggas, hemocytometer, pipet pengencer untuk leukosit berskala 0-0,5-1-101, pipet pengencer untuk leukosit skala 0-0,5-1-11, tissue, mikroskop dengan perbesaran 10x, 40x


9.        Diferensial Leukosit
Materi yang digunakan pada praktikum diferensial leukosit adalah darah sapi dan ayam yang sudah diberi antikoagulan, methanol absolut, larutan giemsa, aquades, minyak emersi, object glass, bak celup untuk fiksasi, bak celup untuk pewarnaan, diferensial counter, mikroskop
Fisiologi Kardiovaskuler
1.        Pemeriksaan Tekanan Darah
            Materi yang digunakan pada pemeriksaan tekanan darah adalah praktikan, spygnomanometer, dan stetoskop
2.        Bunyi Jantung
            Materi yang digunakan pada praktikum bunyi jantung adalah praktikan dan stetoskop
3.        Tes Kemampuan Fisik
Materi yang digunakan pada praktikum tes kemampuan fisik adalah praktikan, arloji, bangku

Fisiologi Ginjal

1.        Analisa Urin Secara Fisik
Materi yang digunakan pada praktikum Analisa urin secara fisik adalah urin kambing, sapi, kerbau, praktikan, urinometer, gelas ukur, gelas piala, dan PH strip

2.        Pengaturan Osmolaritas Ginjal
Materi yang digunakan pada praktikum pengaturan osmolaritas ginjal adalah urin praktikan, kopi, NaCl, gula, urinometer, gelas piala, gelas ukur, tabung reaksi, pipet pasteur
Fisiologi Syaraf

1.        Pengamatan Fungsi Bagian Otak Katak
Materi yang digunakan pada praktikum pengamatan fungsi bagian otak katak adalah beberapa ekor katak dan alat disseksi
2.        Sifat Aksi Reflek Pada Katak
Materi yang digunakan pada praktikum sifat aksi reflek pada katak adalah katak, Aquades, H2SO4, asam sulfat, alat disseksi, tali, papan penjepit, stopwatch, beker glass
3.        Sifat Reflek Pada Manusia
Materi yang digunakan pada Sifat reflek pada manusia adalah praktikan, benda silinder, gula, garam, jeruk nipis
4.        Sifat Reflek Pada Kucing
Materi yang digunakan pada praktikum sifat reflek pada kucing adalah kucing, lampu senter, dan kain hitam penutup mata

Fungsi Endokrin
            Materi yang digunakan pada praktikum fungsi endokrin adalah katak jantan, urin wanita hamil 3 bulan, disposible syring, object glass, cover gass, dan mikroskop

3.3 Metoda
Adapun metod yang digunakan pada praktikum fisiologi darah mengenai pemeriksaan hematologi adalah
Fisiologi Darah
1.        Preparat Natif Darah
Metoda yang digunakan pada preparat natif darah adalah pertama teteskan darah sapi, kambing dan ayam pada object glass kemudian teteskan 1 sampai 2 tetes larutan fisiologis NaCl 0,9%, kemudian amati dengan mikroskop dengan perbesaran 10x dan 40x, kemudian amati hasil pengamatan
2.        Waktu Perdarahan
Metoda yang digunakan pada praktikum waktu perdarahan pertama, bersihkan ujung jari praktikan dengan alkohol 70% kemudian keringkan dengan tissue, setelah itu tusukan ujung jari praktikan dengan menggunakan lanset steril , catat waktu saat darah mulai keluar sampai darah berhenti dan usap darah tersebut. Biarkan darah keluar lagi, lakukan kegiatan tersebut setiap 30 detik sampai darah tidak keluar atau berhenti, dan catat waktunya
3.        Waktu Beku Darah
Metoda yang digunakan pada praktikum waktu beku darah adalah pertama bersihkan ujung jari praktkan dengan alkohol, kemudian bersihkan dan tusuk ujung jari pratikan dengan lanset steril dan catat waktu pada saat darah keluar,
letakan 1 smpai 2 tetes darah ke gelas arloji yang berlapis parafin, kemudian tusuk darah dengan jarum pentul samapi terlihat benang putih terlihat dan catat waktunya
4.        Laju Endap Darah
Metoda yang digunakan pada praktikum laju endap darah adalah sampel darah dihisap dengan tabung westergreen sampai angka 0. Kemudian tegakkan pada ra, tiap 30 menit catat penurunan dari sel sel darahnya, kemudian buat grafik LED dari 0-90 menit
5.        Hemolisis
Metoda yang digunakan pada praktikum hemolisis siapkan 3 tabung reaksi kemudian masing masing tabung diisi dengan darh sapi, kambing dan ayam sebanyak 3 tetes, kemudian tambahkan Nacl dengan konsentrasi tertentu sebanayak 2 ml dan biarkan selama 30 menit, kemudian amati hasilnya, setelah itu lakukan pemeriksaan mikroskopis untuk melihat terjadinya krenasikemudian catat hasilnya

6.        Hematokrit
Metoda yang digunakan pada praktikum  hematokrit pertama adalah hisap darah dengan kapiler sampai jarak 1 cm dari ujung bagian atas pipa kapiler yang sudah dilapisi heparin, kemudian sumbat ujung pipa kapiler dengan menggunakan chryta seal, lilin, atau sabun. Tempatkan pipa kapiler kedalam sentrifus mikro hematokrit , kemudian sentrifus selama 5 menit dengan kecepatan 2500 rpm, keluarkan pipa kalpiler dan baca nilai hematokritnya dengan menggunakan reader hematokrit
7.        Hemoglobin
Metoda yang digunakan pada praktikum hemoglobin adalah pertama isikan Hcl 0,1 N, hisap darh dengan pipet sahli sampai angka 20  kemudian masukan darah tersebut edalam tabung sahli yang sudah berisi HCl 0,1 n, tambahkan setetes demi setetes aquades sambil diaduk sampai warna sesuai dengan batang standar. Kemudian baca tinggi permukaan cairan pada tabung sahli. Angka yang terbaca menunjukan kadar Hb dari sampel darah tersebut
8.        Menghitung Jumlah Sel Darah
Metoda yang digunakan pada praktikum diferensial leukosit adalah
 A. Menghitung sel darah merah
1.                  Hisap darah dengan pipet untuk eritrosit sampai 0.5. Bersihkan ujungnya dengan kertas saring/tissue.
2.                  Segera hisap larutan hayem sampai angka 101, dengan demikian darah diencerkan 200 kali.
3.                  Peganglah ujung-ujung pipet dengan ibu jari dan jari telunjuk atau jari tengah kemudian kocoklah dengan memutar-mutar membentuk angka 8, supaya yang tercampur hanya cairan yang terdapat didalam pipet yang menggelembung.
4.                  Buanglah cairan yaang tidak mengandung sel darah merah (2-3 tets).
5.                  Isikan kedalam kamar hitung yang sudah ada kaca penutupnya dengan menempelkan ujung pipet pada batas kamar hitung dengan menutup. Hitunglah sel darah pada kamar hitung (5 bujur sangka kecil) dengan menggunakan mikroskop dengan pembesaran 10X dan 40X.

B.                 Menghitung sel darah putih
1.                  Hisap darah dengan pipet untuk eritrosit sampai 0.5. Bersihkan ujungnya dengan kertas saring/tissue.
2.                  Segera hisap larutan turk untuk darah mamalia dan laarutaan BCB untuk daha unggas sampai skala 11, dengan demikian darah diencerkan 20 kali.
3.                  Peganglah ujung-ujung pipet dengan ibu jari dan jari telunjuk atau jari tengah kemudian kocoklah dengan memutar-mutar membentuk angka 8, supaya yang tercampur hanya cairan yang terdapat didalam pipet yang menggelembung.
4.                  Buanglah cairan yaang tidak mengandung sel darah merah (2-3 tets).
Isikan kedalam kamar hitung yang sudah ada kaca penutupnya dengan menempelkan ujung pipet pada batas kamar hitung dengan menutup. Hitunglah sel darah pada kamar hitung (4 bujur sangka kecil) dengan menggunakan mikroskop dengan pembesaran 10X dan 40X
9.        Diferensial Leukosit
Metoda yang digunakan pada praktikum diferensial leukosit adalah siapkan 2 buah object glass, pegang ujung objek glass dengan ibu jari dan teunjuk kiri, letakan 1 tetes darah pada ujung object glass, dengan tangan kanan, pegang object glass lainya. Kemudian letakan object glass tersebut pada ujung object glass yang sudah ditetesi darah membentuk sudut . Kemudian gerkan object glass yang ada di tangan kanan kebelakang sampai menyinggung tetesan darah tadi, sehingga darah meneyabar sepanjang sudut antara kedua object glass. Setelah darah menyebar dengan hati hati dorong kedepan object glass ditangan kanan, maka terbentuklah preparat ulas. Setelah  itu lakukan pewarnaan dengan cara preparat ulas darah yang sudah dikeringkan diudara difiksasi dengan memasukanya kedalam methanol selam 5 smpai 10 menit, angkat dan biarkan kering diudara kemudian masukkan ke dalam larutan zat warna giemsa, biarkan selama 30 menit, angkat preparat dan bilas, kelebihan zat warna dengan menggunakan air karan yang mengalir, kemudian keringkan diudara atau menggunakan kertas isap. Setelah itu periksa preparat yang suah diwarnai di tetesi minyak emersi dan diamati dengan mikroskop dengan perbesaran 100x
Fisiologi Kardiovaskuler
1.        Pemeriksaan Tekanan Darah
Metoda yang digunakan pertama, lilitkan cuff pada lengan atas dan tempel stetoskop dinagian cuff tepat pada pembuluh darah dilengan, kemudian cuff dipompa sampai tekanan sistolik, kemudian secara perlahan kurangi tekanan cuff , lihat tekanan darahnya
2.        Bunyi Jantung
Metoda yang digunakan adalah letakan stetoskop di dada bagian kiri praktikan, kemudian dengarkan suara jantung praktikan menggunakan stetoskop
3.        Tes Kemampuan Fisik
Metoda yang digunakan adalah pada tes schneider, praktikan bersandar 5 menit kemudian ukur denyut nadinya, kemudian praktikn berdiri selama 2 menit dan ukur denyut nadinya, kemudian berdiri dengan 1 kaki diatas kursi catat denyut nadinya. Pada tes hardvard step, praktikan melakukan kegiatan naik turun bangku selama 5 menit, lalu praktikan duduk dan hitung denyut nadinya selama 30 detik sebanyak 3 kali, lalu hitung menggunakan rumus perhitungan

Fisiologi Ginjal

1.        Analisa Urin Secara Fisik
Metoda yang digunakan adalah mengamati warna urin, kejernihan, bau, derajat keasaman, berat jenis dan kadar kebpadatan urin kambing, sapi, kerbau
2.        Pengaturan Osmolaritas Ginjal
Metoda yang digunakan adalah setiap perwakilan praktikan dari setiap kelompok meminum air yang telah ditentukan oleh asisten dosen, kemudian praktikan mengosongkan bladder 30 menit setelah meminum larutan, setelah 30 menit analisis urin praktikan tersebut



Fisiologi Syaraf
1.        Pengamatan Fungsi Bagian Otak Katak
Metoda yang digunakan, siapkan atak normal, decerebrasi, dan katak spinal setelah itu potong otak katak tersebut dan amati sikap badan, gerakan spontan, keseimbangan badan, kemampuan berenang, frekuensi nafas dan frekuensi denyut jantung
2.        Sifat Aksi Reflek Pada Katak
Metoda yang digunakan adalah siapkan katak ikat kemudian amati pengamatan pada katak, matai hambatan terhadap reflek pada katak normal. Pada katak spinal, rusak otak katak  dan amati pengamatan pada katak tersebut. Kemudian melngamati reflek sederhana dengan menggantung katak dan cubit jari kakinya dengan penjepit amatai reaksinya
3.        Sifat Reflek Pada Manusia
Metoda yang digunakan adalah pada refles pupil,  amati perubahan pupil dengan memberikan cahaya pada mata. Pada reflek akomodasi beri cahaya dengan jarak 5 meter lalu amati perubahan pupil. Pada reflek cornea, gerakan tangan secara tiba tiba ke depan wajah salah satu teman dan amati yang terjadi. Pada reflek cilio spinal, cubit tengkuk dan perhatikan dilatasi pupil. Pada reflek patella, ketuk ligamentum patella saat salah satu teman duduk dengan lutut disilangkan. Pada reflek achilles, ketok bagian tumit salah satu praktikan saat berlutut pada kursi dengan bagian kaki bawah tergantung di tepi kursi. Pada reflek bicep dan tricep, letakan lengan diatas meja lalu angkat lengan tersebut dengan membentuk sdut 90 derajat, lalu cubit otot bisep dan amati reaksinya. Pada reflek bersin, bersin sekuat kuatnya dan amati reaksi kelopak mata. Pada reflek menelan, telan ludah  lalu amati reaksinya. Pada pengecapan, menentukan lokasi rasa manis, asin, asam, dan pahit dengan mencicipi gula, garam, jeruk nipis,dan kopi
4.        Sifat Reflek Pada Kucing
Metoda yang digunakan adalah pada reaksi gelap ke reaksi terang, tutup mata kucing  seteh dibuka kemudian sorotan lampu senter secara tiba tiba kemudian amatai pupil pada bola mata kucing. Pada reaksi terang ke gelap metoda yang dilakukan adalah sorot lampu senter mengenai bola amat kucing, kemudian matikan lampu senter, perhatikan perubahan yang terjadi pada mata kucing

Fungsi Endokrin
            Metoda yang digunakan adalah, pertama periksa katak bahwa katak benar benar jantan, suntikan 1 ml urin wanita hamil ke dalam limfatikus katak jantan. Setelah 30 menit, cairan kloakanya diambil untuk diperiksa ada tidaknya spermatozoa dengan menggunakan mikroskop. Apabila terdapat spermatozoa katak , maka hasilnya positif yang berarti urin yang digunakaan adalah urin wanita hamil

















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1.            FISIOLOGI DARAH

4.1.1.      Preparat Natif Darah

Dari hasil pengamatan, diperoleh hasil sebagai berikut
a.        Eritrosit ayam
Dari gambar hasil pengamatan dapat dilihat bahwa sel darah merah ayam  berbentuk lonjong dan memiliki inti serta berbentik rouleuks hal ini sesuai dengan pendapat el darah merah pada unggas mempunyai nucleus dan berbentuk elips. Sel darah merah ini terdiri dari air (65%) (33%),  


 Gambar 1. Eritrosit ayam                
 dan sisanya terdiri dari sel stroma, lemak, mineral, vitamin, dan bahan organik lainnya dan ion K
( Kusumawati, 2004 )

b.        Eritrosit Sapi
Dari hasil pengamatan dapat dilihat bentuk sel darah  merah sapi berbentuk cakram, bikonkaf dan tidak memiliki inti


           Gambar 1. Eritrosit sapi



c.         Eritrosit Kambing    
Dari hasil pengamatan dapat dilihat bentuk sel darah  merah kambing berbentuk cakram, bikonkaf dan tidak memiliki inti

 
Gambar 1. Eritrosit sapi
Dari hasil pengamatan sel darah merah sapi dan kambing dapat diambil kesimpulan bahwa sel darah merah mamalia berbentuk caram, bikonkaf, dan tidak berinti. Hal ini sesuai dengan pendapat Bentuk eritrosit mamalia dewasa tidak berinti, berbentuk cawan bikonkaf. Ukuran serta kedalaman bentuk konkaf berbeda untuk semua jenis. Pada anjing, sapi dan domba, bentuk konkaf sedang, tetapi pada kuda dan kucing konkafnya agak datar. Pada babi dan kambing, eritrosit berbentuk cawan datar. Bentuk eritrosit di pertahankan oleh sejenis protein kontraktil, dekat plasmalema dan terkait membentuk selaput inti utuh yang di sebut spektrin. Kelembutan serta plastisitas di sebabkan oleh matriks koloid yang memungkinkan perubahan bentuk selama ada dalam pembuluh darah sampai yang paling kecil (kapiler) tanpa menyebabkan robek atau pecahnya membran plasma. Bila setetes darah segar di taruh pada kaca sediaan, permukaan sel akan saling melekat sehingga merupakan tumpukan uang logam. Struktur yang kompleks tidak hanya menentukan bentuk eritrosit, tetapi juga sifat fisiologis dasar yang dimilikinya. Membran plasma bersifat permeabel terhadap air, elektrolit dan beberapa polisakarida, tetapi tidak untuk hemoglobin. Karenanya osmolaritas eritrosit ditentukan oleh hemoglobin. Osmolaritas plasma darah sama dengan eritrosit, maka eritrosit dan plasma darah bersifat isotonik satu sama lain (Delmann & Brown, 2000
4.1.2.      Waktu Perdarahan

Waktu pendarahan biasanya dapat juga diartikan sebagai waktu ulai keluarnya tetesan darah pertama sampai tidak ada lagi noda di kertas saring atau tissue. Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu pendarahan suatu darah yaitu besar kecilnya luka, suhu, status kesehatan, umur, besarnya tubuh dan aktivitas, kadar hemaglobin dalam plasma dan kadar globulin dalam darah (Sonjaya, 2008)
Dari hasil pengamatan , saat ujung jari praktikan ditusu menggunakan lanset steril, kemudian darah keluar, saat itu dihitung barapa lama darah keluar menggunakan stopwatch, hasilnya waktu darah keluar selama 01.29.38 menit. Setelah itu dibersihan dan diaamati lagi, dan hasilnya darah tidak keluar lagi.
Hal ini disebabkan dari besar kecilnya luka, dimana semakin kecil luka maka darah yang keluar juga sedikit sehingga waktu pendarahan yang diperlukan juga singkat, begitupun sebaliknya semakin besar luka maka darah yang keluar juga banyak sehingga waktu pendarahan yang diperlukan juga banyak. Hal ini sesuai dengan pendapat Sonjaya (2013), bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pendarahan adalah besar kecilnya luka, suhu, status kesehatan, umur, besarnya tubuh  dan aktivitas, kadar hemoglobin dalam plasma dan kadar globulin dalam darah.  Hal ini juga sesuai dengan pendapat Dsyoghi (2010) yang menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi waktu pendarahan suatu darah yakni besar kecilnya luka, suhu, status kesehatan, umur, besarnya tubuh dan aktivitas kadar hemoglobin dalam darah


4.1.3.      Waktu Beku Darah
Waktu 30 detik
Waktu terlihat benang fibrin/detik
1
23.65
2
44.51
3
59.94





           


 Tabel 1.  Waktu beku Darah

Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu koagulasi darah yaitu adanya pembentukan tromboplastin, adanya ion kalsium dan substansi tambahan faktor trombosit bereaksi dengan faktor anti hemofilik membentuk tromboplastin, protrombin, prokonvertin, akselerator konversi serum protrombin, dan ion kalsium chairul(2007). Hal ini juga sesuai dengan pendapaat
Waktu koagulasi yang normal menurut Frandson (1992). Waktu koagulasi normal pada manusia yaitu 15 detik sampai 2 menit dan berakhir dalam waktu 5 menit. Sedangkan waktu koagulasi pada ternak seperti sapi 6,5 menit, kambing 2,5 menit, ayam 4,5 menit, kuda 11,5 menit, babi 3,5 menit, domba 2,5 menit, dan anjing 2,5 menit.

4.1.4.      Laju Endap Darah

Laju endap darah yang ditemukan pertama kali oleh Westergren pada tahun 1921. LED merupakan pemerikksaan yang menggambarkan komposisi plasma dan perbandingan antara eritrosit dengan plasma (Widodo, 2004)
Darah normal mempunyai LED relatif kecil karena pengendapan eritrosit akibat tarikan gravitasi di imbagi oleh tekanan keatas akibat perpindahan. Bila viskositas plasma tinggi atau kadar kolesterol meningkat tekanan keatas mungkin dapat menetralisasi tarikan kebawa terhadap setiap sel atau gumpalan sel. Sebaliknya setiap keadaan yang meningkatkan penggumpalan atau perletakan satu dengan yang lain akan meningkatkan LED (Barbara, 2006)

a.      Darah Sapi
 
Grafik1.  LED Darah Sapi

b.      Darah Kambing





 



Grafik2.  LED Darah Kambing





c.       Darah Ayam









Grafik3.  LED Darah Ayam
Dari data di atas dapat di lihat bahwa laju endap darah dari masing-masing sampel darah berbeda-beda hal ini di pengaruhui oleh beberapa faktor yaitu Faktor eritrosit, plasma, dan teknik dapat mempengaruhi laju endap darah. Hal ini sesuai dengan pendapat radiopoetra(2000)yang berpendapat bahwa Proses pemeriksaan sedimentasi (pengendapan) darah ini diukur dengan memasukkan darah kita ke dalam tabung khusus selama (waktu di tentukan) Makin banyak sel darah merah yang mengendap maka makin tinggi laju endap darahnya. Tinggi rendahnya laju endap darah sangat dipengaruhi oleh keadaan tubuh kita

4.1.5.      Hemolisis

Cormack (2008), mengatakan bahwa Hemolisis adalah rusaknya jaringan darah akibat lepasnya hemoglobin dari stroma eritrosit (butir darah merah). Hemolisis dapat disebabkan karena penurunan tegangan permukaan membrane sel dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pelarut organik, saponin, garam empedu, sabun, enzim, dan faktor lain yang merusak komplek lemak-protein dari stroma. Faktor hemolisis ini ditemukan pada bisa ular  famili Elapidae.



Darah
Setelah didiamkan 30 menit
Hasil
Ayam
tetap
Tidak terjadi hemolisis
Kambing
tetap
Tidak terjadi hemolisis
Sapi
Merah terang
Terjadi hemolisis

Tabel 2. Hasil pengamatan hemolisis

Anonim (2000) menyatakan juga bahwa Jika phi cairan < phi darah, maka cairan bersifat hipotonik terhadap plasma darah. Hal ini menyebabkan net aliran pelarut air dari cairan ke plasma darah. Akibatnya sel darah merah akan mengembang dan dapat pecah sesuai juga dengan pendapat F. D. Frandson (2000)  Adanya hemoglobin dalam darah menimbulkan timbulnya warna merah dalam darah dan hemoglobin tersebut merupakan suatu senyawa organik yang kompleks yang terdiri dari empat pigmen porfirin merah.

4.1.6.      Hematokrit
Metode pemeriksaan secara mikro berprinsip pada darah yang dengan antikoagulan dicentrifuge dalam jangka waktu dan kecepatan tertentu, sehingga sel darah dan plasmanya terpisah dalam keadaan mapat. Prosentase volum kepadatan sel darah merah terhadap volume darah semula dicatat sebagai hasil pemeriksaan hematokrit (Gandasoebrata, 2008).
Nilai hematokrit ialah volum semua eritrosit dalam 100 ml darah yang dinyatakan dalam % volum darah itu. Biasanya nilai itu ditentukan dengan darah kapiler atau darah vena (Gandasoebrata, 2008). Hematokrit merupakan salah satu metode yang paling teliti dan simpel dalam deteksi dan mengukur derajat anemia atau polisitemia. Nilai hematokrit juga digunakan untuk menghitung nilai eritrosit rata-rata (Wirawan, 1996)





4.1.7.      Hemoglobin
Hemoglobin adalah merupakan zat protein yang ditemukan dalam sel darah merah (SDM), yang memberi warna merah pada darah. Haemoglobin terdiri atas zat besi yang merupakan pembawa oksigen, kadar haemoglobin yang tinggi abnormal tejadi karena keadaan hemokonsentrasi akibat dari dehidrasi (kehilangan cairan) kadar haemoglobin yang rendah berkaitan dengan berbagai masalah klinis (Joice Leafever Kee, 2000). Haemoglobin terdiri dari bahan yang mengandung besi yang disebut (heme) dan protein globulin. Terdapat sekitar 300 molekul haemoglobin dalam setiap sel darah merah. (Elizabeth J.Corwin, 2000).

Darah
Hemoglobin
Sapi
12,2
Ayam
8,4
Tabel 3. Hasil pengamatan hemoglobin

4.1.8.      Menghitung Jumlah Sel Darah
Kelompok
Darah
Jumlah sel darah
A1
Sapi
3.500.000
A2
kambing
15.340.000
A3
Ayam
500.000
A9
Ayam
800.000
Tabel4. Hasil perhitungan jumlah sel eritrosit

Kelompok
Darah
Jumlah sel darah
A4
Sapi
66.500
A5
Kambing
20.200
A6
Ayam
16.950
A10
Sapi
17.350
Tabel5. Hasil perhitungan jumlah sel leukosit



4.2.       FISIOLOGI KARDIVASKULER

4.2.1.      Pemeriksaan Tekanan Darah
Anonim (2008), menyatakan tekanan darah adalah tekanan yang diberikan oleh sirkulasi darah pada dinding pembuluh darah, dan merupakan salah satu tanda-tanda vital utama. Pada setiap detak jantung, tekanan darah bervariasi antara tekanan maksimum (sistolik) dan minimum (diastolik). Tekanan darah dikarenakan oleh pemompaan jantung dan resistensi pembuluh darah, berkurang sebagai sirkulasi darah menjauh dari jantung melalui arteri. Tekanan darah memiliki penurunan terbesar dalam arteri kecil dan arteriol, dan terus menurun ketika bergerak melalui darah kapiler dan kembali ke jantung melalui pembuluh darah. Gravitasi, katup dalam pembuluh darah, dan memompa dari rangka kontraksi otot, adalah beberapa pengaruh lain pada tekanan darah di berbagai tempat di dalam tubuhTekanan darah dinilai dalam dua hal, sebuah tekanan tinggi sistolik yang menandakan kontraksi maksimal jantung dan tekanan rendah diastolik atau tekanan istirahat
Dari hasil praktikum diperoleh hasil tekanan darah sebagai berikut :
a.       Dwi eka puji lestari : 110/80
b.      Sri rezeki ardilah : 110/80
c.       Misnawati : 110/80
d.      M.Alvin ulum al-chasani : 110/80
Dari hasil percobaan diperoleh hasil semua tekana darah normal yaitu 110/80

4.2.2.      Bunyi Jantung
Hasil dan pembahan pada pratikum mendengarkan bunyi detak jantung didapat hasil yaitu dengan menggunakn stetoskop terdengar bunyi jantung yaitu “Lup.. Dup..” hal tersebut sesuai dengan yang menyatakan bahwa Bunyi jantung secara tradisional digambarkan sebagai lup -dup dan dapat didengar melalui stetoskop. ´Lupµ mengacu pada saat katup A -V menutup dan dupµ mengacu pada saat katup semilunar menutup. Bunyi ketiga atau keempat disebabkan vibrasi yang terjadi pa da dinding jantung saat darah mengalir dengan cepat ke dalam ventrikel, dan dapatdidengar jika bunyi jantung diperkuat melalui mikrofon.Murmur adalah kelainan bunyi jantung atau bunyi jantung tidak wajar yangberkaitan dengan turbulensi aliran darah. Bunyi ini muncul karena defek padakatup seperti penyempitan (stenosis) yang menghambat aliran darah ke depan,atau katup yang tidak sesuai yang memungkinkan aliran balik darah (Ethel 2003)

Dari hasil praktikum diperoleh bahwa bunyi jantung normal adalah lub, dub,lub,dub. Dari hasil praktikum selama 30 detik denyut jantung berbunyi sebanayak 40 kali
4.2.3.      Tes Kemampuan Fisik
a.       Tes scheneider
Praktikan : Taufiq Himawan
1.      Bersandar
-          5 menit pertama denyut nadi adalaah 56 (skor 3)
-          5 menit kedua denyut nadi adalah 52 (skor 3)
Pada 5 menit pertama denyut nadi sebanyak 56 dan mendapat skor 3 dalam tabel scheneider karena 56 termasuk kedalam interval 50-60 dan mendapat skor 3. Pada 5 menit kedua, denyut nadi sebanyak 52 dan mendapat skor 3, Karena 56-52 adalah 4 , dan 4 termasuk  kedalam interval 0-10 pada tabel scor scheneider
2.      Berdiri
Pada 5 menit pertama denyut nadi sebanyak 64 dan mendapat skor 3. Pada tabel scheneider karena 64 termasuk kedalam interval 60-70 pada tabel scheneider. Pada 5 menit yang kedua denyut nadinya sebanyak 61 dan mendapat skor 3 karena 64-61 adalah 3, dan 3 termasuk kedalam interval 0-10 pada skor scheneider



3.      Berdiri dengan 1 kaki diatas kursi
Setelah dilakukan aktivitas berdiri dengan 1 kaki diatas kursi selama 3 menit diperoleh denyut nadi sebanayk 27, seteh dihitung selama 15 detik dari hasil tersebut didapat skor 1 karena 27×4 adalah 108, dan 108 termasu kedalam interval 91-120 pada skor scheneider
b.      Tes Hardvard step
1.      Cara lambat
Praktikan : Ari kurnia hamzah
 Lama naik turun bangku : 5 menit
 Jumlah bilangan nadi : 30 detik
1.      58
2.      58
3.      56
AIK=
AIK =
AIK =
AIK =
AIK =  (kemampuan baik)
2.      Cara cepat
Praktikan : M. Alvin ulum al-chasani       
AIK=
AIK=
AIK=
AIK=
Hal ini sesuai dengan pendapat  Uchenk (2008),  yang menyatakan Tes Harvard adalah salah satu jenis tes stress jantung untuk mendeteksi dan atau mendiagnosa kelainan kardivaskuler. Tes ini juga salah satu ukuran yang bagus bagi kebugaran, dan kemampuan untuk pulih dari olahraga berat. Semakin cepat jantung kembali normal maka semakin bugar tubuhnya
4.3.       FISIOLOGI GINJAL
4.3.1.  Analisa Urin Secara Fisik

Dari hasil analisis diperoleh hasil sebagai berikut
a.       Warna urin : warna urin sapi peranakan ongol (PO) adalah berwarna kuning kecoklatan
b.      Kejernihan : urin sapi peranakan ongol (PO) terlihat jernih, hal ini menandakan bahwa urin baru dan segar
c.       Bau : Urin sapi peranakan ongol (PO) berbau busuk. Bau busuk berasal dari perombakan protein pada keadaaan karsinoma saluran kencing
d.      Derajat keasaman (PH) : urin sapi peranakan ongol bersifat basa dengan PH 8
e.       Berat jenis (BJ) : berat jenis urin sapi peranakan ongol (PO) adalah 1,042
f.       Kadar kepekatan : Kadar kepekatan dari dua angka terakhir BJ dikali dengan 2,6 sehingga diperoleh hasil 109,2
g.       

Kelompok
Warna
Kejernihan
Bau
PH
BJ
Kepadatan

Kambing jantan
coklat
Keruh
amoniak
Basa (9)
1,010
26

Kambing betina
Kuning
Keruh
Amoniak
Basa (9)
1,020
52

Kerbau betina
Coklat
Keruh
Amoniak
Basa (9)
1,006
15,6

Sapi PO
Kuning kecoklatan
Jernih
Busuk
Basa (18)
1,042
109,2

Sapi simental
Kuning
jernih
Rumput
Basa (18)
1,014
36,4








Tabel 6. Hasil pengamatan analisis urin

Sisa metabolisme zat-zat makanan dikeluarkan melalui system ekskresi. Menurut Tuti kurniati (2009) Sistem ekresi merupakan sistem yang berperan dalam proses pembuangan zat-zat yang sudah tidak diperlukan (zat sisa) ataupun zat-zat yang membahayakan bagi tubuh dalam bentuk larutan. Ekresi terutama berkaitan dengan pengeluaran-pengeluaran senyawa-senyawa nitrogen. Selama proses pencernaan makanan, protein dicernakan menjadi asam amino dan diabsorpsi oleh darah, kemudian diperlukan oleh sel-sel tubuh untuk membentuk protein-protein baru. Mamalia memiliki sepasang ginjal yang terletak dibagian pinggang (lumbar) dibawah peritonium. Urine yang dihasilkan oleh ginjal akan mengalir melewati saluran ureter menuju kantung kemih yang terletak midventral dibawah rektum. Dinding kantung kemih akan berkontraksi secara volunter mendorong urine keluar melalui uretra

4.3.2.      Pengaturan Osmolaritas Ginjal
Dari hasil pengamatan diperoleh hasil sebagai berikut
kelompok
praktikan
Pengukuran urin
Volume
Warna
Bau
kejernihan
K
30
60
7
Setiawan (800 ml air +150 gr NaCl)





jernih
8
Rici rizki hasibuan (800 ml air +30 mg kopi)





jernih
9
Adam pajar pratma (800 ml air +30 gr NaCl)





jernih
10
Taufiq himawan (80 ml air +30 gr kopi)

31
24
Kuning kecoklatan

jernih
11
M.Rizki (80 ml air +10 gr NaCl)

31
27


Jernih
Tabel 7. Hasil pengukuran urin
Analisa urin metabolisme itu sangatlah penting, karena dengan melakukan analisis, kita dapat mengetahui berbagai kelainan yang terdapat pada metabolisme. Menurut Wulangi (2000), menyatakan bahwa analisa urin itu penting,karena banyak penyakit dangangguan metabolism dapat diketahui dari perubahan yang terjadi didalam urin. Zat yang dapat dikeluarkan dalam keadaan normal tidak terdapat adalah glukosa, aseton, albumin, darah dan nanah.


4.4.       FISIOLOGI SYARAF

4.4.1.           Pengamatan Fungsi Bagian Otak Katak
Hasil dari praktikum pengamatan fungsi bagian otak katak adalah sebagai berikut :
No
Parameter
Katak normal
Katak decerebrasi
Katak spinal
1
Sikap badan
Stabil
Sedikit tegap
Rebah
2
Gerakan spontan
Melompat
Loncat tidak terlalu cepat
Berputar
3
Keseimbangan
Tidak terlalu cepat
Cepat
Cepat
4
Kemampuan berenang
cepat
Sedikit lambat
Diam
5
Frekuensi nafas
89/menit
71/menit
65/menit
6
Frekuensi denyut jantung
80/menit
63/menit
44/menit
Tabel 8. Hasil pengamatan fungsi bagian otak katak
Dari pernyataan diatas sesuai dengan pendapat Efendi (2001), bahwa katak amatlah berguna untuk mendemokrasikan fungsi spinal karena perode shock spinal (akibat dari operasi pemutusan otak) yang menghilangkan aktivitas refleks dan membuat katak menjadi lumpuh, tetapi keadaan ini hanya berlangsung dalam beberapa menit saja.
Frandson (2006) menyatakan bahwa refleks yang lebih kompleks diselenggarakan melalui pusat-pusat refleks yang terdapat dalam otak dimana medulla oblongata berisi pusat refleks untuk mengontrol.
Keadaan ini sesuai dengan pernyataan Ommanney(2001), bahwa suatu refleks spinal yang khas adalah refleks rentang yang digambarkan dengan refleks pemukulan ligamentum pattela (suatu tendon) sehingga menyebabkan otot lutut terlentang.
              Pendapat Dellan Brown (2009), bahwa yang menyusun saraf pptik adalah akson-akson dari sel ganglion. Setiap sel reseptor tidak menikmati rangkaian pribadinya sendiri kembali ke otak.
              Frandson (2006) menyatakan bahwa refleks yang lebih kompleks diselenggarakan melalui pusat-pusat refleks yang terdapat dalam otak dimana medulla oblongata berisi pusat refleks untuk mengontrol

4.4.2.      Sifat Aksi Reflek Pada Katak
Dari hasil pengamatan diperoleh hasil sebagai berikut :
No
pengamatan
Katak normal
Hambatan reflek
Katak spinal
diikat
dilepas
1
Sikap badan
baik
diam
diam
melemah
2
Gerakan spontan
loncat
diam
loncat
melemah
3
Frekuensi nafas
90/menit
60/menit
71/menit
75/menit
4
Frekuensi denyut jantung
76/menit
85/menit
60/menit
65/menit
5
Kondisi kelopak mata
melotot
Besar kecil
Kelopak mata terbuka
Besar kecil melemah
6
Keseimbanagan
baik
diam
diam
loncat
7
Reaksi pengangkatan
meronta
diam
diam
loncat
8
Reaksi terhadap pemutaran papan
baik
baik
meloncat
loncat
9
Kemampuan berenang
meloncat
meloncat
berenang
kurang
Tabel 9. Hasil pengamatan aksi reflek pada katak

Pada intensitas rangsangan, aki katak dicelupkan kedalam beker gelas yang berisi 0,2 % H2SO4. Detik pemberian rangsangan dimulai reaksi 16 detik. Catat sifat reaksi dan cuci kemudian tunggu 5 menit dan ulangan percobaan 10 detik dan dirata ratakan 13 detik

4.4.3.      Sifat Reflek Pada Manusia
Dari hasil pengamatan diperoleh hasil sebagai berikut :
1.      Reflek mata
a.       Reflek pupil
Ukuran pupil pada mata saat diberi cahaya mengecil, pada saat salah satu mata ditutup dengan tangan, pupil mata membesar
b.      Reflek akomodasi
Pada saat mata diberi cahaya pupil sejauh 5 meter, pupil mengecil dari pada pupil yang tidak diberi cahaya
c.       Reflek cornea (blink)
Pada saat tangan digerakan secara tiba tiba ke depan mata teman , reaksi teman tersebut adalah terkejut dan kelopak mata menutup secara otomatis

2.      Reflek tendon
a.    Reflek patella
Pada saat patella diketuk dengan disilangkan akan terasa sakit dan tekejut
b.    Reflek achilles
Pada saat berlutut pda kursi dengan bagian kaki bawah tergantung ditepi kursi kemudian diketuk akan terasa sakit
c.    Reflek bicep dan tricep
Pada saat lengan bawah diletakkan diatas meja kemudian diangkat membentuk sudt 90 derajat reaksi yang timbul adalah reaksi sakit
d.   Reflek bersin
Bersin adalah respon yang kurang lebih sama terhadap iritasi epitel. Saat terjadi bersin seseorang akan menutup kelopak matanaya
e.    Pengecapan
Dari hasil percobaaan diperoleh bahwa lokasi rasa asam terdapaat di tepi kiri dan kanan lidah, rasa manis terletak diujung lidah, rasaa pahit terletak di pangkal lidah

4.4.4.           Sifat Reflek Pada Kucing
Dari hasil pengamatan, reaksi gelap ke terang reaksi yang muncul adalah pupil mata kucing menjadi kecil. Pada reaksi terang ke gelap reaksi yang timbul adalah pupil mata kucing dari besar berubah menjadi kecil

4.5.        FUNGSI ENDOKRIN
Hormone Gonadotropin Chronik (HCG) merupakan hormon glikorotein yang unik untuk plasenta yang sedang tumbuh. Sebelum immunoassay tersedia pada tahun1960-an uji-uji kehamilan menggunakan bioassay yang memerlukan hewan seperti kelinci, tikus dan katak untuk membuktikan adanya HCG dalam serum atau urine. Dewasa ini tes tersebut telah diganti dengan tes imunologik yang menggunakan antibody terhadap HCG (sacher, 2004).
Dari hasil percobaan, percobaan tidak berhasil karena dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor berupa katak yang belum dewasa kelamin, posisi penyuntikan yang salah, urin yang digunakan salah






















BAB V
PENUTUP

5.1.            Kesimpulan

Pada praktikum anatomi dan fisiologi terna ini, dapat ditarik kesimpulan yaitu anatomi dan fisiologi ternak merupakan ilmu yang memepelajari struktur bagian tubuh serta fungsinya, mempelajari sifat dan cara berbagai unsur  yang membangun tubuh. Dengan adanya praktikum ini praktikan mengetahui mengenai fisiologi darah, fisiologi ardiovaskuler, fisiologi ginjal, fisiologi syaraf, dan fungsi endokrin baik pada hewan mupun manusia

5.2       Saran

Praktikan harus saling bekerjasama dalam melaksakan praktikum dan praktikan harus mematuhi tata tertib di laboratorium agar praktikum dapat berjalan lancar.


2 komentar:

GIFTBOUQUET.JBI

guysss yang cari hadiah untuk wedding, graduation, birthday, anniversary, ataupun moment lainya bisa order di goftbouquet.jbi yaa kepoin in...