Kamis, 28 Januari 2016

Laporan Praktikum Ilmu Tanaman Pakan (ITP) Fakultas Peternakan Universitas Jambi



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Hijauan dalam bidang peternakan sangat dibutuhkan dapat dikatakan bahwa  kebutuhan untuk ternak ruminansia itu muklak. Dibidang peternakan dalam hal ini sangat dibutuhkan dalam pengembangan peternakan yang modern dan berkompeten untuk bersaing dalam mencukupi kebutuhan daging. Hijauan makanan ternak merupkan kelompok tanaman yang unggul dan berkualitas, sebagai kebutuhan utama makanan ternak yang mengandungan nutrient (gizi-gizi) yang lebih efisien dan bermanfaat terhadap ternak. Hijauan makanan ternak berasal daripada 2 bagaian komunitas besar yaitu kelompok rumput-rumputan (Graminae) dan kacang-kacangan (Leguminosa). Dalam penentuan keberadaan hijauan makanan ternak terdapat pengaruh besar yang mempengaruhi terhadap pertumbuhan dan perkembangan daripada produktifitasnya yaitu system penanamannya. Hingga saat ini banyak para ahli ingin menngusahakan system penanaman hijauan makanan ternak yang lebih unggul dan efisien serta tidak mengandung unsur genetik yang rendah sebagai penyedia hijauan makanan ternak yang terbaik
Dalam upaya peningkatan produksi ternak harus seiring dengan peningkatan kualitas pakan hijauan. Karena pakan hijauan dapat  juga berfungsi sebagai sumber karbohidrat,protein,vitamin dan mineral.Untuk menjaga agar ketersediaan akan hijauan pakan ternak jangan sampai kekurangan maka salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan hijauan yang tumbuh secara alami.Pada sumber hijauan makanan ternak sesuai dengan kapasitas tampung terhadap jumlah ternak,disamping itu perlu adanya pembuatan kebun rumput yang menyediakan berbagai jenis hijauan yang berkualitas tinggi demi ketersediaan sumber hijauan yang mencukupi untuk ternak. Bahan pakan ternak merupakan bahan yang sudah dapat dimakan, dicerna dan digunakan oleh ternak itu sendiri. Ada berbagai macam jenis bahan pakan, seperti bahan pakan yang berasal dari tumbuhan atau sering disebut dengan hijauan dan ada juga yang berasal dari hewan atau campuran berbagai macam jenis bahan pakan atau yang lebih dikenal dengan konsentrat. Penyediaan bahan pakan pada hakikatnya adalah bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ternak. Untuk mengetahui berapa jumlah  zat makanan yang diperlukan oleh ternak. Pemberian pakan merupakan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan gizi pada ternak guna meningkatkan produktifitasnya. Nilai gizi yang baik akan diindikasikan dengan nilai energi yang baik pula

1.2.Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari praktikum ilmu tanaman pakan adalah agar mahasiswa dapat mempelajari hijauan tanaman pakan, mengetahui budidaya produksi tanaman pakan seperti pemebersihan lahan, pembuatan guludan, pemukukan dasar, pemilihan bibit dan penanaman, pemeliharan, pemanenan, dan pembuatan pupuk organik
Adapunn manfaat dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat mengetahui bagaimana membuat hijauan pakan ternak yang berkualitas dan dapat menunjang kebutuhan ternak tersebut, mengetahui bagaimana cara  budidaya produksi tanaman pakan seperti pemebersihan lahan, pembuatan guludan, pemukukan dasar, pemilihan bibit dan penanaman, pemeliharan, pemanenan, dan pembuatan pupuk organik


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

            Menurut Rahmat et al., (2005), Hijaun makanan ternak adalah rerumputan, legum herba, dan legum pohon/semak  yang dapat digunakan untuk memberi makan hewan. HMT juga  dapat digunakan untuk pengelolaan sumber daya alam yang lebin  baik, termasuk pencegahan erosi, peningkatan kesuburan tanah,  dan pencegahan tanaman liar/gulma. Sebagian besar petani di Indonesia, memanfaatkan HMT sebagai pakan ternak pokok
            Menurut Edo, (2012), Makanan hijauan merupakan semua bahan makanan yang berasal dari tanaman dalam bentuk daun-daunan. Kelompok tanaman ini adalah rumput (graminae), leguminose dan tumbuh-tumbuhan lainnya. Kelompok hijauan biasanya disebut makanan kasar. Hijauan yang diberikan ke ternak ada dalam bentuk hijauan segar dan hijauan kering. Hijauan segar adalah makanan yang berasal dari hiajauan dan diberikan ke ternak dalam bentuk segar. Hijauan kering adalah hijauan yang diberikan ke ternak dalam bentuk kering (hay) atau disebut juga jerami kering
            Menurut Kanisius (2001), Ketersediaan hijauan makanan ternak yang tidak tetap sepanjang tahun. Diperlukan budidaya hijauan pakan, baik dengan                                             usaha perbaikan manajemen tanaman keras atau penggalakan cara pengelolaan penanaman rumput unggul sehingga mutu setiap jenis hijauan yang diwariskan oleh sifat genetik bisa dipertahankan atau ditingkatkan. Melalui cara demikian kekurangan akan hijauan pakan dapat diatasi, sehingga nantinya dapat mendukung pengembangan usaha ternak ruminansia yang akan dilakukan
Menurut Kartopisno (2007),  yang menyatakan bahwa pemadatan tanah sering di akibatkan oleh penimpaan atas penumpukan butir air hujan, pengembalaan ternak dan penggunaan alat-alat berat
Menurut Anonymous (2012), yang menyatakan pemupukan adalah suatu cara pemberian unsur hara atau pupuk kepada tanah dengan tujuan agar dapat diserap oleh tanaman ( unsur hara adalah makanannya tanaman )
Menurut Collins (2009), yang menyatakan pemupukan adalah hal yang diperlukan melengkapi unsur alami mineral dalam tanah untuk mempertahankan pertumbuhan tanaman secara optimum
Menurut Amrina, R. (2005), yang  menyatakan bahwa proses penanaman hijauan makanan ternak berupa kelompok rumputan (graminaae) maupun leguminosa (kacang-kacangan) dengan efisiensi penanaman yang berbeda akan menunjukkan produksi tanamannya yang berbeda
Menurut Garber dkk (2005), yang menyatakan bahwa setiap spesies tanaman ternak akan menberikan Respon yang berbeda terhadap tingkat cahaya yang diterimah. Pada umumnya tanaman C4 mampu  meningkatkan fotosintesis pada tingkat cahaya matahari penuh,sedangkan C3 telah mencapai kejenuhan sebelum mencapai matahari penuh
Menurut Mcilroy (2003), yang menyatakan bahwa hasil yang diperoleh juga sangat didukung dengan pemberian pupuk yang bertujuan untuk memberikan zat-zat makanan kepada tanaman agar zat-zat dalam tanah yang hilang atau dihisap bisa diganti, memperbaiki struktur tanah
Menurut Anrodi (2000) menyatakan bahwa produksi hijauan dengan metode pemotongan akan lebih efisien dalam penambahan cabangan batang-batang tanaman yang baru, yang diproduksi dari anakan tanaman inang yang dipotong
Menurut susmono (2004) yang menyatakan bahwa dalam efisiensi pertumbuhan hijauan makanan ternak yang dilakukan dengan metode pemotongan yang tinggi sehingga hijauan tersebut dapat mengatasi penguapan air sehingga proses fotosintesis dapat berlangsung sempurna

Menurut Culito dan mayer (2009, ) yang menunjukkan bahwa keefektifan penggunan pupuk ada hubungannya dengan kandungan unsur haranya
.


BAB III
MATERI DAN METODA

3.1. Tempat dan waktu
            Praktikum ilmu tanaman pakan ini dilaksanakan dari bulan sepetember sampai bulan desember di halaman rumah kaca fakultas peternakan universitas jambi

3.2 Materi
            Adapun amateri yang digunakan pada praktikum ilmu tanaman pakan ini pada penanaman hijauan dan intensitas pemotongan rumput adalah cangkul, parang, meteran, pupuk kandang, pupuk organik, benih kacang tanah dan kangkung, air, dan alat tulis untuk mencatata data hasil praktikum. Pada pembuatan biofertiliser materi yang digunakan adalah jerami, kotoran sapi, trichoderma harzianu

3.3. Metoda

            Metoda yang digunakan pada penanaman hijauan adalah pembersihan laham dari gulma, kemudian pembuatan guludan dengan 6 guludan dengan tinggi guludan 15 cm, lebar guludan 60 cm, dan jarak antar guludan 50 cm, dan pemupukan dasar dengan pupuk kandang, kemudian dilakukan pemlihan bibit kemudian bibit ditanam. Kemudian dilakukan pemeliharaan terhadap benih yang ditanam dengan pembersihan gulma yang tumbuh serta dilakukan lagi pemupukan dengan pupuk kompos organik  kemudian dilakukan pemanenan. Pada intensitas pemotogan rumput dan legum yaitu stylosantes humilis dilakukan pemotongan sesuai perlakuan dan diamati. Pada  pembuatan biofertiliser pertama dilakukan adalah pencampuran air dengan tricoderma harzianum kemudian, lapisan paling bawah adlah jerami dari rumput yang telah kering, kemudian lapisan kedua adlah feses sapi kemudian disirami dengan air yang telah di campur dengan tricoderma harzianum, lakukan sampai 3 lapisan atau sampai bahan habis, kemudian tutup dengan karung dan kayu, biarkan terjadi pengomposan selama 45 hari secara aerob


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

            Penyediaan bahan pakan pada hakikatnya adalah bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ternak. Dalam upaya peningkatan produksi ternak harus seiring dengan peningkatan kualitas pakan hijauan. Karena pakan hijauan dapat  juga berfungsi sebagai sumber karbohidrat,protein,vitamin dan mineral.Untuk menjaga agar ketersediaan akan hijauan pakan ternak jangan sampai kekurangan maka salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan hijauan yang tumbuh secara alami.Pada sumber hijauan makanan ternak sesuai dengan kapasitas tampung terhadap jumlah ternak,disamping itu perlu adanya pembuatan kebun rumput yang menyediakan berbagai jenis hijauan yang berkualitas tinggi demi ketersediaan sumber hijauan yang mencukupi untuk ternak
4.1. PENANAMAN HIJAUAN
Budidaya produksi tanaman pakan pada praktikum ilmu tanaman pakan ini dimuai dari pembersihan lahan yang akan digunakan. Luas lahan yang digunakan adalah sekitar 4 meter x 3 meter. Lahan dibersihakan dari gulma. Kemuadin pembuatan guludan di atas lahan yang sudah dibersihakan  dengan tinggi guludan 15 cm, lebar guludan 60 cm, dan jarak antar guludan 50 cm. Kemudian tanah digemburkan. penggemburan tanah bertujuan untuk mebuat unsur hara yang mengendap dibawah menjadi keatas atau meratakan keseluruh bagian, agar air mudah masuk kedalam tanah, sehingga akar mudah menyerap air, dan agar tidak terjadi pemadatan tanah. Hal ini sesuai dengan pendapat Kartopisno (2007) yang menyatakan bahwa pemadatan tanah sering di akibatkan oleh penimpaan atas penumpukan butir air hujan, pengembalaan ternak dan penggunaan alat-alat berat. Setelah itu tanah yang telah digemburkan dilakukan pemupukan dasar menggunakan pupuk kandang  untuk memberikan unsur hara pada tanaman. Hal ini sesuai dengan pendapat Anonymous (2012) yang menyatakan pemupukan adalah suatu cara pemberian unsur hara atau pupuk kepada tanah dengan tujuan agar dapat diserap oleh tanaman ( unsur hara adalah makanannya tanaman ) dan pendapat Collins (2009) yang menyatakan pemupukan adalah hal yang diperlukan melengkapi unsur alami mineral dalam tanah untuk mempertahankan pertumbuhan tanaman secara optimum.
            Kemudian dilakukan penanaman pada guludan yang telah digemburkan dan diberi pupuk. Pada guludan 1 dan 2 di beri bibit kacang tanah ( Arachia Hypogea) dan guludan ke 3 dan ke 4 diberi benih kangkung (Ipomoea aquatica Forsk), namun guludan ke 3 dan ke 4 yang diberi benih kangkung tidak semuanya tumbuh . Kemudian dilakukan pemeliharaan dengan membersihkan gulma yang baru kemudian diberikan pupuk yang edua yaitu pupuk kompos. Kemuadian tanaman dipelihara sampai tumbuh kemudian dilakukan pengamatan. Berikut adalah hasil pengamatan
·           Kacang Tanah (Arachis hypogaea)






  Gambar 1. Kacang Tanah (Arachis hypogaea)


Klasifikasi
 Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
 Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
  Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
  Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
  Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
  Sub Kelas: Rosidae
  Ordo: Fabales
  Famili:
Fabaceae (suku polong-polongan)
  Genus:
Arachis
  Spesies: Arachis hypogaea L

Guludan 1, Kacang Tanah
Tanaman
TinggiTanaman /
Banyak anakan/minggu
minggu/cm
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
1
22
25
28
31
36
41
5
7
10
13
17
18
2
17
20
23
26
28
33
3
5
8
12
15
16
3
17
21
23
26
33
37
6
8
11
15
18
22
4
14
19
22
25
27
31
4
6
9
19
23
25
5
15
18
19
23
28
32
4
7
10
13
17
20
6
15
19
21
24
29
32
2
5
8
12
14
16
7
20
24
25
26
29
34
3
6
8
11
15
17
8
21
25
27
29
33
39
6
8
9
12
14
18
9
20
23
25
28
32
37
5
7
9
14
16
21
10
15
19
20
22
25
28
3
5
7
11
20
21
11
16
19
20
22
26
31
3
5
8
10
12
16
12
14
18
20
24
26
29
3
6
9
12
15
17
13
15
18
21
23
27
32
3
5
8
12
16
17
14
19
23
26
28
33
37
6
8
9
13
15
17
15
14
17
19
23
28
33
3
6
9
11
11
13
16
18
21
25
27
29
34
3
7
12
14
17
20
17
17
24
27
30
33
37
3
5
10
13
16
19





































Tabel 1. Hasil pengamatan guludan 1

Guludan 2, Kacang Tanah
Tanaman
TinggiTanaman /
Banyak anakan/minggu
minggu/cm
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
1
18
23
25
28
33
36
4
6
9
12
15
18
2
17
22
23
26
28
32
4
7
8
12
14
16
3
18
21
23
27
31
34
6
9
11
15
17
18
4
19
24
26
29
33
35
8
10
13
15
18
21
5
20
23
25
28
31
32
6
8
10
12
15
16
6
19
21
26
28
31
35
4
6
8
12
14
16
7
21
23
25
26
30
34
6
9
11
11
13
14
8
20
24
27
29
33
39
6
8
9
12
14
18
9
19
25
27
28
31
34
6
11
13
14
17
20
10
15
28
30
33
36
39
2
5
7
9
14
17
11
21
25
28
31
34
36
3
7
10
14
16
21
12
16
19
20
24
26
29
6
9
9
11
15
18
13
28
30
31
34
36
37
9
12
15
17
20
23
14
22
25
26
28
33
37
8
10
11
13
16
18
15
17
20
22
23
26
29
4
6
9
11
13
14
16
18
23
25
27
28
32
4
7
9
12
13
14
17
27
29
32
34
38
42
5
8
10
12
12
14
Tabel 2. Hasil pengamatan guludan 2
·      Kangkung (Ipomoea reptana Poi)







 Gambar 2. Kangkung (Ipomoea reptana Poi)

Klasifikasi      
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
 Sub Kelas: Asteridae
 Ordo: Solanales
 Famili:
Convolvulaceae (suku kangkung-kangkungan)
Genus:
Ipomoea
 Spesies: Ipomoea reptana Poi
Tanaman
TinggiTanaman /
minggu/cm
1
2
3
4
5
6
1
8
12
18
23
27
32
2
9
18
23
28
31
34
3
8
15
20
25
31
34
4
7
13
20
26
27
32
5
9
16
22
24
27
30
6
8
12
17
21
24
28
7
7
10
15
17
20
24
8
7
17
21
24
27
30
9
8
14
18
22
23
26
10
9
12
18
22
23
26
11
9
12
14
15
18
21
12
8
16
20
24
24
28
13
9
19
23
25
27
32
14
6
15
20
22
23
27
15
7
13
18
21
23
25
16
6
10
15
18
22
24
17
8
11
15
18
19
24
 Tabel 3. Hasil pengamatan guludan 3

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa setiap tanaman tingkat pertumbuhanya berbeda. Hal ini sesuai dengan pendapat Amrina, R. (2005) yang  menyatakan bahwa proses penanaman hijauan makanan ternak berupa kelompok rumputan (graminaae) maupun leguminosa (kacang-kacangan) dengan efisiensi penanaman yang berbeda akan menunjukkan produksi tanamannya yang berbeda, Garber dkk (2005) yang menyatakan bahwa setiap spesies tanaman ternak akan menberikan Respon yang berbeda terhadap tingkat cahaya yang diterimah. Pada umumnya tanaman C4 mampu  meningkatkan fotosintesis pada tingkat cahaya matahari penuh,sedangkan C3 telah mencapai kejenuhan sebelum mencapai matahari penuh dan pendapat Mcilroy (2003), yang menyatakan bahwa hasil yang diperoleh juga sangat didukung dengan pemberian pupuk yang bertujuan untuk memberikan zat-zat makanan kepada tanaman agar zat-zat dalam tanah yang hilang atau dihisap bisa diganti, memperbaiki struktur tanah.
4.2 INTENSITAS PEMOTONGAN RUMPUT DAN LEGUM

Intensitas pada pengamatan ini sangat mempengaruhi pertumbuhan dan daun yang tumbuh dan berkembang. Legum yang diamati adalah stylosantes humilis

 
Gambar 3. Stylosantes humillis      

                         
Klasifikasi :Stylosantes humillis                               
Divisi   : Spermatophyta                                       
Spesies : Stylosantes humillis                                                           
Klass   : Dicotyledoneae                                                                        
Ordo    : Leguminales                                                                                
Family : Leguminales                                                                             
Genus  : Stylosante

pengamatan
Panjang
Penambahan Klompok Tanaman
awal(CM)
1
2
3
4
1
20
2
3.2
1,3
3
2
20
4
3
1.7
3.4
3
20
3,7
2,7
1,5
3,8
4
20
3,2
4,1
2,4
2,8
                 Tabel 4. Hasil pengamatan intensitas pemotongan

            Anrodi (2000) menyatakan bahwa produksi hijauan dengan metode pemotongan akan lebih efisien dalam penambahan cabangan batang-batang tanaman yang baru, yang diproduksi dari anakan tanaman inang yang dipotong hal ini sesuai juga dengan pendapat susmono (2004) yang menyatakan bahwa dalam efisiensi pertumbuhan hijauan makanan ternak yang dilakukan dengan metode pemotongan yang tinggi sehingga hijauan tersebut dapat mengatasi penguapan air sehingga proses fotosintesis dapat berlangsung sempurna.

 4.3. PEMBUATAN BIOFERTILISER –PHOSPHO-KOMPOS (TRIPHOS)

            Biofertilise adalah zat yang digunakan meningkatkan kesuburan tanah menggunakan limbah biologis, bermanfaat dalam memperkaya tanah dengan kandungan mikro-organisme yang menghasilkan nutrisi organik untuk tanah dan membantu memerangi penyakit. Pengomposan dilakukan menggunakan tricoderma harzianum. Pengomposan dilakukan secara aerob
 


     Gambar 4. Pembuatan Biofertiliser













BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
            Kesimpulan dari praktikum ilmu tanaman pakan adalah, Hijauan sangat penting untuk ternak maka dari itu perlua danya budidaya hijauan pakan ternak khususnya rumput unggul. Oleh karena itu perlu adanya budidaya tanaman pakan. Dalam budidaya tanaman pakan harus dilakukan dengan baik agar hasil yang diperoleh juga baik dan banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
5.2. Saran
            Sebaiknya praktikum dimulai tepat waktu dan praktikan harus mematuhi peraturan selama praktikum, dan diharapkan praktikum ini dapat memberikan manfaat sehingga dapat diterapkan oleh mahasiswa
















DAFTRA PUSTAKA
.

Anonymousf,2012.Keunggulan dan kelemahan pupuk http:// maglayang.blogsome.com/dargjas-kardin-teknologi-kompos. Diakses pada Juni 2012
Tissacuitzz.blogspot.com/2010/12/laporan-ilmu-tanaman pakan.htmlCollins,2009.Dictionary of English. Colling PUB:New YorkPeternakan, IPB, Bogor.
Soegiri, et al. 1982. Penuntun Produksi Benih Hijauan Makanan Ternak. Dirjen  Peternakan, Jakarta.
Sutopo, A. 1988. Teknologi Benih. CV Rajawali, Jakarta.
Anggorodi, R. 1994. Ilmu Makanan Ternak. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta
Nursholeh, 2012. Laporan semester ilmu tanaman pakan.fapet-unja, Jambi
Kusmiyati, F., E. D. Purbayanti, dan W. Slamet.  2000.  Pengaruh pemupukan kalsium dan nitrogen terhadap produksi dan kualitas hijauan rumput makanan ternak pada tanah salin.  Laporan Penelitian Dosen Muda. Dikti, Jakarta.
Setyati, S.H. 1996. Pengantar Agronomi. Departemen Agronomi, Fakultas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

GIFTBOUQUET.JBI

guysss yang cari hadiah untuk wedding, graduation, birthday, anniversary, ataupun moment lainya bisa order di goftbouquet.jbi yaa kepoin in...