BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia berpengaruh
terhadap peningkatan jumlah permintaan produk ternak terutama daging ayam. Ayam
broiler merupakan produk unggulan yang mampu memenuhi kebutuhan protein hewani
bagi masyarkat. Saat ini prospek usaha agribisnis budidaya maupun peternakan ayam
broiler cukup baik, dapat dilihat dari peningkatan permintaan dari konsumen dan
semakin banyaknya peternak ayam broiler. Tingginya kewaspadaan masyarakat
terhadap keamanan pangan, menuntut produsen bahan pangan termasuk pengusaha
peternakan untuk meningkatkan kualitas produknya. Sehingga perlu adanya penerapan manajemen
yang baik sejak masih di sektor hulu sampai ke sektor hilir
1.2 Rumusan Masalah
Adapun yang
menjadi rumusan masalah pada makalah ini adalah mengidentifikasi hal berikut
·
Keuntungan beternak
Ayam Broiler
·
Peternakan ayam
broiler Bapak Nasir
·
Analisis Usaha
peternakan ayam broiler Bapak Nasir
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah
mengetahui
·
Keuntungan beternak
Ayam Broiler
·
Peternakan ayam
broiler Bapak Nasir
·
Analisis Usaha
peternakan ayam broiler Bapak Nasir
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
Keuntungan beternak Ayam Broiler
Ayam broiler merupakan hasil
teknologi yaitu persilangan antara ayam Cornish dengan Plymouth Rock. Peternak ayam lebih memilih beternak ayam broiler
karena berbagai alasan seperti
a. Masa panen yang singkat, dengan waktu sekitar 28-35 hari ayam dapat dipanen dan peternak
yam broiler sudah dapat memeproleh keuntungan
b. Modal relative terjangkau, modal yang dibutuhkan
tentu tergantung kapasitas ayam broiler yang akan anda budidaya.Semakin banyak
kapasitas maka semakin banyak pula modal yang harus anda keluarkan. Investasi
terbesar adalah tempat dan pembuatan kandang. Untuk modal kerja yang terbesar
adalah DOC ayam broiler dan pakan. Tetapi beternak unggas relativ terjangkau
dibandingkan ternak ruminansia
c. Keuntungan
tinggi, harga pasar berpengaruh pada
keuntungan bagi peternak yang bermitra
d. Perputaran
uang cepat,
karena panen ayam broiler relative cepat
yaitu antara 28-35 hari sehingga perputaran uang juga relative cepat.
e. Ada banyak mitra bisa diajak
kerjasama,
bertumbuhnya bisnis ternak ayam broiler
salah satunya adanya banyak mitra yang menawarka kerjasama dengan peternak yang
memiliki kandang. Kerjasama i bisa menjadi solusi untuk yang memiliki modal
pas.
f. Lebih disukai konsumen, Daging
ayam broiler yang lembut dan enak dan bergizi menjadi pilihan konsumen untuk
memenuhi kebutuhan protein hewani
2.2.
Peternakan ayam broiler Bapak Nasir
Peternakan yang telah saya kunjungi
terletak di Desa Rantau Puri, Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari. Pemilik
peternakan bernama H. Muhammad Nasir.
Peternakan bapak Nasir berdiri pada tahun 2001, sampai saat ini peternakan
bapak Nasir sudah berjalan selama kurang lebih 14 tahun. Bapak Nasir merupakan
orang pertama yang memulai usaha beternak ayam broiler di lingkunganya. Berkat
usahanya beternak sekarang dilingkungan tempat tinggal bapak Nasir banyak warga
yang ikut memulai usaha beternak ayam broiler. Bapak Nasir mendirikan
peternakan ayam broiler awalnya hanya mencoba-coba, namun setelah dijalankan
berhasil dan keuntungan yang diperoleh juga besar sehingga terus dilanjutkan
dan ditingkatkan sampai sekarang
Di peternakan
bapak Nasir terdapat 3 kandang. Kandang tersebut terbuat dari kayu. Saat ini
dipeternakan bapak Nasir terdapat 3 kandang. Jumlah ternak mencapai 13.000
ekor. Bibit sendiri didatangkan dari Padang. Peternakan bapak Nasir merupakan
peternakan yang bekerjasama dengan mitra yaitu PT. Primatama Karya Persada. Modal
dipinjamkan oleh mitra langsung berupa bibit, pakan, vaksin, dan obat-obatan.
Sedangkan kandang, dan peralatan kandang modal sendiri. Tenaga kerja yang
dibutuhkan sebanyak 3 orang dengan 1 orang per kandang. Untuk penjualan ayam
yang sudah dipanen langsung dijual ke mitra. Karena bekerjasama dengan mitra, sebelum
dipanen dibuat kesepakatan mengenai harga ayam
sehingga saat harga ayam naik atau turun, penjualan ke mitra tetap
sesuai dengan kontrak. Sedangkan untuk feses dijual perkarung dan dipasarkan ke
petani sawit. Untuk keuntungan dibagi dua dengan mitra, dan modal awal yang
dipinjamkan oleh mitra harus dikembalikan.
2.3.
Analisis usaha peternakan ayam broiler bapak Nasir
Analisis usaha
peternakan ayam broiler bapak Nasir selama 1 periode panen dengan waktu 31-32 hari. Dengan jumlah populasi ayam
broiler sebanyak 13.000 ekor. Penjualan ayam ke mitra sesuai dengan kontrak dan
sesuai berat ayam per kilo. Apabila harga naik maka harga yang digunakan adalah
Rp 20.000 apabila harga turun maka penjualan sesuai dengan kontrak yang telah
dibuat dan disepakati sebelumnya
Analisis Usaha
1.
Biaya Investasi
Biaya
investasi berasal dari modal sendiri berupa kandang dan peralatan kandang,
rincianya sebagai berikut
·
Kandang untuk
13.000 ayam sebanyak 3 kandang sehingga terdapat 4000 sampai 5000 ayam per
kandang
·
1000 tempat pakan
dan minum untuk 15 ayam sehingga
13.000 x 15/1000 = 195 unit
·
Drum digunakan
sebagai penghangan masing-masing kandang terdpat 7 drum sehingga
7 drum x 3 kandang = 21 drum
·
Lampu digunakan
sebagai penerangan dan menghangatkan sehingga
20 x 3 = 60 lampu
No
|
Alat/Bahan
|
Jumlah
|
Harga (Rp)
|
Total (Rp)
|
1
|
Kandang
|
3
|
30.000.000
|
90.000.000
|
2
|
Tempat pakan dan minum
|
195
|
85.000
|
16.575.000
|
3
|
Drum
|
21
|
150.000
|
3.150.000
|
4
|
Lampu
|
60
|
40.000
|
2.400.000
|
Jumlah
|
112.125.000
|
2.
Biaya Variabel
Biaya variabel
dipinjamkan dari mitra berupa bibit, pakan dan vaksin. Pakan sebanyak 30 karung
untuk 1000 ayam sehingga 13.000 x 30/1000 = 390 karung, 1 karung harganya Rp.
300.000
No
|
Bahan
|
Jumlah
|
Harga (Rp)
|
Total (Rp)
|
1
|
Bibit/DOC
|
13.000
|
4.950
|
64.350.000
|
2
|
Pakan
|
390
|
300.000
|
117.000.000
|
3
|
Vaksin
|
13.000
|
285
|
3.705.000
|
Jumlah
|
185.055.000
|
·
Total biaya yang
dibutuhkan Rp. 112.125.000 + Rp.
185.055.000 = Rp. 297.180.000
3.
Pendapatan
Pendapatan
diperoleh dari penjualan ayam ke mitra dan penjualan fese ke petani sawit.
Mortalitas sebesar 5% per periode sehingga jumlah ayam 12.350 ekor. Harga ayam
bila naik dihargai Rp.20.000/kg. Berat rata-rata ayam diperkirakan sekitar 1,6
kg sehingga
No
|
Penjualan
|
Jumlah
|
Harga (Rp)
|
Total
|
1
|
Ayam
|
12.350
|
20.000
|
395.200.000
|
2.
|
Feses
|
300
|
10.000
|
3.000.000
|
Keuntungan feses untuk peternak
sendiri karena feses tidak dijual ke
mitra tetapi dijual sendiri oleh peternak ke petani sawit
4.
Keuntungan
·
Pembayaran hutang
ke mitra (biaya variabel) Rp.395.200.000- Rp.185.055.000 = Rp. 210.145.000
·
Keuntugan dibagi 2
dengan mitra Rp.210.145.000/2 = Rp. 105.072.500
Sehingga keuntugan
dari penjualan ayam sebesar Rp.105.072.500
·
Penjualan feses 300
karung x Rp.10.000 = Rp. 3.000.000
Keuntungan ditambah
dengan penjualan feses Rp.105.072.000 + Rp.3.000.000 = 108.072.500
·
Pembayaran gaji
tenaga kerja untuk 3 orang
1 orang memelihara
4000-5000 ekor
Memelihara 1000
ekor ayam digajo Rp.400.000
Total pembayaran
gaji karyawan keseluruhan Rp. 5.200.000 Sehingaa Rp. 108.072.500 – Rp.5.200.000
= Rp.102.872.500
·
Renovasi kandang
20% dari keuntungan Rp.102.872.500 x 20% = Rp. 20.574.500
·
Keuntungan bersih
Rp.102.872.500-20.574.500 = Rp. 82.298.000
Keuntungan
yang diperoleh oleh bapak Nasir dengan jumlah ternak ayam broiler sebanyak
13.000 adalah Rp.82.298.000 per periode, dengan keuntungan tersebut modal untuk
biaya investasi yang dikeluarkan sendiri oleh bapak Nasir dapat kembali dalam 2
periode panen. Peternakan bapak Nasir menurut saya sudah baik karena dalam
kurun waktu 2 peroide modal sudah dpat kembali dan terlihat dari jumlah ternak
yang dipelihara sudah dalam jumlah cukup besar. Namun yang menjadi kendala yang
harus diperhatikan dan diantisipasi adalah penyakit yang dapat menyerang ayam
dan harga ayam dipasaran yang berdampak dengan pendapatan
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Peternakan
ayam broiler bapak nasir merupakan peternakan yang cukup baik dilihat dari
jumlah ternak yang dipelihara cukup banyak dan keutungan yang diperoleh cukup
besar dan dengan keuntungan yang diperoleh modal yang dikeluarkan dapat kembali
dalam waktu 2 periode
3.2
Saran
Peternakan ayam broiler bapak Nasir dapat dikembangkan
dalam skala lebih besar mengingat keuntungan yang diperoleh cukup tinggi,
tetapi tetap memperhitungkan hal yang dapat membuat kerugian seperti penyakit
dan harga ayam yang turun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar