Kamis, 21 Januari 2016

Makalah Perencaan Agribisnis dan Peternakan " Manajemen Pemasaran dalam Perusahaan Agribisnis"



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pemasaran merupakan salah satu faktor penting dalam usaha menumbuh kembangkan suatu perusahaan. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Pemasaran dikembangkan dari kata pasar yang berarti sarana atau tempat berkumpulnya orang yang terlibat dalam pemasaran, dalam pengertian abstrak pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau system keseluruhan Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya.   Jika ada segelas  air maka  kebutuhan  dahaganya  akan   terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa. Proses dalam pemenuhan kebutuhan  dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep   pemasaran.  
Mulai   dari   pemenuhan   produk   (product),   penetapan   harga   (price),pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep   dan   prinsip   pemasaran   agar   kegiatan   pemasaran   dapat   tercapai   sesuai   dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

1.2 Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud dengan Manajemen Pemasaran?
- Apakah konsep inti dari manajemen Pemasaran?
- Bagaimanakah filosofi dari manajemen pemasaran?
- Bagaimanakah penerapan konsep manajemen pemasaran dalam perusahaan agribisnis?
1.3 Tujuan
- Dapat memahami arti dari manajemen pemasaran
- Dapat menjelaskan konsep inti dari manajemen pemasaran
- Dapat mengetahui filosofi dari manajemen pemasaran
- Dapat mengetahui penerapan dari manajemen pemasaran pada perusahaan



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan, mengimplementasikan ( yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan, mengarahkan, mengkoordinir  ) serta mengawasi   atau  mengendalikan   kegiatan pemasaran   dalam  suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif.  Menurut Kotle dan Amstrong (2001:1) menyatakan Manajemen Pemasaran adalah analisis,  perencanaan,   implementasi,   dan   pengendalian  program   yang   dirancang   untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan denganpembeli dengan sasaran demi mencapai tujuan organisasi. Sedangkan   menurut  Sofyan   Assauri   (2004) Manajemen Pemasaran merupakan kegiatan menganalisis,   merencanakan,  mengkoordinasikan   dan   mengendalikan   semuakegiatan   yang   terkait   dengan   perancangan   dan   peluncuran   produk,   pengkomunikasian, promosi dan pendistribusian produk tersebut, rnenetapkan harga dan mentransaksikannya,dengan tujuan agar dapat memuaskan konsumennya dan sekaligus dapat mencaapi tujuanorganisasi perusahaan jangka panjang.Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa manajemen pemasaran suatu kegiatan menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan suatu kegiatan, yang terkait dengan perancangan dan peluncuran produk, promosi serta pendistribusian produk,dan menetapkan harga dengan tujuan agar dapat memuaskan konsumennya dan sekaligus dapat mencapai tujuan organisasi perusahaan dalam jangka panjang.
2.2    Konsep Pemasaran
Salah satu kesalah pahaman yang sering dilakukan terhadap pemasaran dalam perusahaan pemasaran agribisnis adalah pembatasnya pada fungsi penjualan saja, padahal dalam kenyataannya pemasaran didalam suatu perusahaan meliputi berbagai aspek keputusan dan kegiatan yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan guna menghasilkan laba.  Proses pemasaran yang sesungguhnya mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, mengembangkan produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan ini, menetapkan program promosi dan kebijakan harga, serta menerapkan sistem distribusi untuk menyampaikan barang dan jasa kepada pelanggan.  Manajemen pemasaran menyangkut dengan pengelolaan secara menyeluruh proses ini.
Setiap program pemasaran harus diawali dengan identifikasi atas kebutuhan pelanggan. Pemasaran harus berorientasi pada pelanggan, bukan pada produk dan perusahaan yang mengabaikan perspektif  ini biasanya menghadapi kesulitan besar.  Karena kebutuhan pelanggan terus berubah, maka program pemasaran juga harus selalu diubah ( disesuaikan ).
2.3 Komponen-komponen dari Rencana Pemasaran Strategik
Rencana Pemasaran Strategik memadukan semua kegiatan  dan sumber daya bisnis secara logis guna memenuhi kebutuhan pelanggan dan menghasilkan laba.  Rencana tersebut terdiri dari :
a.       Keputusan Pasar yang Menyeluruh
Keputusan pasar yang menyeluruh berkisar pada analisis yang tuntas atas target/sasaran serta kebutuhan pelanggan dan lingkungan yang bersaing.
b.      Penelitian Pasar
Penelitian pasar bermanfaat untuk memahami kebutuhan dan day beli pelanggan. Penelitian tersebut harus menghasilkan informasi yang objektif dan analitis untuk digunakansebagai dasar pengambilan keputusan pasar.
c.       Segmentasi Pasar
segmentasi pasr mengelompokkan pelanggan kedalam segmen-segmen atau kategori berdasarkan karakteristik yang bersesuaian.  Program pemasaran untuk segmen pasar agribisnis yang telah ditargetkan dianggap jauh lebih produktif ketimbang teknik pemasaran massal yang dimaksudkan untuk melayani keseluruhan pasar.
d.      Penetrasi Pasar
Penetrasi pasar berkaitan dengan ketangguhan suatu perusahaan disegmen pasar tertentu.  Ada perusahaan yang memutuskan untuk berkonsentrasi pada satu bidang saja karena merasa bahwa pemusatan segala usaha pad satu kelas pelanggan akan memperlancar kerja dan menghalangi munculnya pesaing baru.  Tentu banyak faktor yang harus diperhitungkan dalam menetapkan penetrasi pasar termasuk ukuran, lokasi, pengalaman, dan persaingan.
·         Keputusan Mengenai Produk
Ini dikarenakan merupakan inti dari program pemasaran, maka keputusan mengenaiproduk juga merupakan keputusan agribisnis yang paling nyata.
·         Pola Penyerapan dan Penyebaran Produk
Proses Penyerapan berkaitan erat dengan siklus atau daur hidup produk dan memberi petunjuk tentang cara memperkenalkan produk baru kepasar.
Rogers menyatakan bahwa gagasan-gagasan disebarkan melaului pasar dalam tahap-tahap yang sistematik.
a.         Kesadaran ( awareness )
b.         Minat
c.         Evaluasi
d.         Pencobaan
e.         Penyerapan/ pemakaian.
Orang-orang yang mampu mempengaruhi keputusan orang lain disebut sebagai agen perubahan “ change agent “. Penyerapan dini ( early adopter ) adalah anggota masyarakat yang menyerap gagasan baru dengan cepat tetapi secara hati-hati. Hal itu biasanya dilakukan setelah mengamati pengalaman dari para pembaharu. Mayoritas awal ( early majority ) degan jumlah sekitar 34 persen dari suatu pasar merupakan anggota masyarakat yang penuh dengan pertimbangan yang merasa dari cukup progresif tetapi tidak seprograssif “pemrakarsa”.  Mereka merupakan pasar yang besar. Mayoritas Akhir ( late majority ) dengan jumlah kira-kira 34 persen cenderung bersikap spektis terhadap gagasan baru dan hanya kan menyerapnya apabila telah melihat banyak bukti pendukung. Mereka mengikuti pendapat mayoritas.

2.4  Filosofi Manajemen Pemasaran
Ada   falsafah   yang   sebaiknya   digunakan   sebagai   pedoman   usaha   pemasaran   ini   untuk mencapai pertukaran yang didambakan dengan pasar sasaran. Pemberian bobot yang harus diberikan pada organisasi, pelanggan dan masyarakat yang berkepentingan seringkali saling bertentangan. Sehingga   perlu   ada  landasan  dari   aktifitas  pemasaran  organisasi   tersebut. Dalam Kottler (1997), landasan ini dikelompokkan dalam lima konsep alternative antara lain:
1.      Konsep Produksi
Falsafah bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan harganya terjangkau serta manajemen harus berusaha keras untuk memperbaiki produksi dan efesiensi distribusi. Konsep ini adalah falsafah paling tua digunakan dalam penjualan. Konsep ini masih berlaku dan bermanfaat pada dua situasi, yaitu situasi pertama, bila permintaan akan produk lebih besar dari penawannya ; situasi kedua, terjadi kalau biaya produk terlalu tinggi dan perbaikan produktifitas diperlukan untuk menurunkannya. Akan tetapi, perusahaan yang bekerja dengan falsafah ini menghadapi resiko tinggi dengan focus terlalu sempit pada operasinya sendiri. Bila perusahaan berusaha menurunkan harga, yang pasti dilupakan adalah kualitas, padahal yang di inginkan konsumen adalah harga rendah dengan barang yang menarik.
2.      Konsep Produk
Falsafah bahwa konsumen akan menyukai produk bermutu terbaik dan sifat paling inovatif dan bahwa organisasi harus mencurahkan energi untuk terus menerus melakukan perbaikan produk.
3.      Konsep Penjualan
Falsafah bahwa konsumen tidak akan membeli produk organisasi dalam jumlah yang cukup kecuali organisasi mengadakan usaha penjualan dan promosi berskala besar. Konsep ini biasanya   dilakukan   pada   barang   yang   tidak   dicari,   yaitu   barang   yang   mungkin   tidak terpikirkan untuk dibeli oleh konsumen, contoh : ensiklopedia, asuransi,dll. Industri ini harus mahir  dalam melacak  calon pelanggan  dan  menjual manfaat  produk  kepada  konsumen. Tujuannya   adalah   menjual   yang   perusahaan   buat,   bukan   produk   apa   yang   dibutuhkan masyarakat konsumen.
4.      Konsep Pemasaran
Falsafah   manajemen   pemasaran   ini   berkeyakinan   bahwa   pencapaian   sasaran   organisasi tergantung   pada   penentuan   kebutuhan   dan   keinginan   pasar   sasaran   dan   penyampaian kepuasan didambakan itu lebih efektif dan efisien daripada pesaing.
Mengapa konsep pemasaran mulai diberlakukan?
1. Penjualan mulai turun
2. Pertumbuhan produk melambat
3. Pola pembelian yang berubah
4. Persaingan yang meningkat
5. Biaya penjualan meningkat.
Perusahaan mandapati pengeluaran mereka untuk iklan, promosi penjualan terasa lepas kendali sehingga manajemen memutuskan untuk melakukan audit pemasaran untuk menyempurnakan konsep mana yang akan dipakai.
5.      Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial.
Falsafah bahwa organisasi harus menentukan kebutuhan, keinginan dan minat pasar sertamenyerahkan kepuasan yang didambakan itu secara lebih efektif dan efisien daripada pesaingdengan   cara   yang   bersifat   memelihara   atau   memperbaiki   kesejahteraan   konsumen   danmasyarakat. Konsep ini mengajak pemasar membangun pertimbangan sosial dan etika dalampraktek pemasaran mereka. Hal ini agar dapat menyeimbangkan dan menyelaraskan 3 faktoryang penting, yaitu : laba perusahaan, pemuas keinginan konsumen dan kepentingan publik.

2.3    Penerapan Konsep Pemasaran Melalui Perencanaan Strategis
Perencanaan (manajemen) strategi adalah tugas strategi perencanaan untuk memandu keseluruhan   perusahaan.   Hal   ini   berarti   proses   manajerial   dari   mengembangkan   dan memelihara perpaduan antara sumber daya organisasi dan kesempatan pasar yang ada. Tugas ini termasuk perencanaan untuk produksi, keuangan, sumber daya manusia dan lain-lain yang dilakukan oleh manajemen puncak. Dalam   menganalisis   lingkungan   internal   dan   eksternal   dapat   digunakan   analisa SWOT yaitu Strenghts (memaksimalkan kekuatan), Weakness (meminimalkan kelemahan), Opportunities  (memaksimalkan  peluang)  dan  Threats  (meminimalkan ancaman). 
Analisa SWOT adalah suatu pekerjaan yang cukup berat karena hanya dengan itu alternatif-alternatif strategis dapat disusun. Kegagalan menganalisisnya berarti gagal dalam lingkungan eksternal, sambil mencari hubungannya dengan misi, tujuan, dan sasaran juga merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu keputusan strategis yang baik. Hanya dengan analisis SWOT, keputusan-keputusan strategis yang baik dapat dihasilkan. Analisis   SWOT   adalah   instrument   perencanaaan   strategis   yang   klasik.   Dengan menggunakan   kerangka   kerja   kekuatan   dan   kelemahan   dan   kesempatan   ekternal   dan ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang bias dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka. SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan weakness serta lingkungan Eksternal Opportunity dan Threats yang dihadapi dunia bisnis.
Analisis SWOT disebut juga sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Strengths , Weaknesses, Opportunities, dan Threats terlibat dalam suatu proyek atau dalam bisnis usaha. Hal ini melibatkan penentuan tujuan usaha bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang baik dan menguntungkan untuk mencapai tujuan itu. Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
1.      Strength (S),
adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atauprogram pada saat ini.
2.      Weakness (W),
adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasiatau program pada saat ini.
3.      Opportunity (O),
adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar organisasidan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.
4.      Threat (T),
adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luarorganisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi dimasa depan.Selain empat komponen  dasar ini, analisa SWOT, dalam proses penganalisaannya akanberkembang   menjadi   beberapa   Subkomponen   yang   jumlahnya   tergantung   pada   kondisi organisasi. Sebenarnya masing-masing subkomponen adalah pengejawantahan dari masing-masing   komponen,   seperti   Komponen   Strength   mungkin   memiliki   12   subkomponen,Komponen Weakness mungkin memiliki 8 subkomponen dan seterusnya.
SWOT   singkatan   dari   strength,   weakness,   opportunity,   dan   threat   atau   dalam   bahasaIndonesia disebut sebagai kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman.
1. Kekuatan merupakan hal yang positif yang sifatnya dari dalam/internal.
2. Kelemahan merupakan hal yang negatif yang sifatnya dari dalam/internal.
3. Kesempatan merupakan hal positif yang sifatnya dari luar/eksternal.
4. Ancaman merupakan hal negatif yang sifatnya dari luar/eksternal.
Dalam   merencanakan   sesuatu   misal   rencana   pribadi   atau   rencana   organisasi,   seringdigunakan analisis SWOT untuk mempertimbangkan segala potensi yang timbul dan melihatsegala kemungkinan yang ada. Dengan demikian, perencanaan akan menjadi efektif danterukur.

2.4    Penerapan Konsep Pemasaran dengan membangun Kepuasan Pelanggan MelaluiKualitas, Pelayanan dan Nilai.
Kepuasan   adalah   perasaan   senang   atau   kecewa   sesorang   yang   berasal   dari perbandingan   antara   kesanya   terhadap   kinerja   (atau   hasil)   suatu   produk   dan   harapan-harapanya. Kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja dan harapan, pelanggan puas. Jika kinerja   melebihi   harapan,   pelanggan   amat   puas   atau   senang. Banyak perusahan berfokus pada kepuasaan tinggi karena para pelanggan yang hanya merasa puas mudah untuk berubah pikiran bila mendapat tawaran yang lebih baik. Mereka yang amatpuas lebih sukar untuk mengubah pilihannya. Kepuasan tinggi atau kesenangan menciptakan emosional terhadap merk, bukan hanya preferensi rasional. Hasilnya adalah kesetiaan pelanggan yang tinggi. Dan ada juga hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengukur kepuasan pelanggan. saat pelanggan menilai kepuasan mereka berdasarkan unsur kinerja perusahaan, misalnya penyerahan perusahaan barang perusahaan perlu   menyadari   bahwa   para   pelanggan   beragam   dalam   cara   merekamen definisikan penyerahan  barang yang  baik. Hal  itu  dapat berarti  penyeraha  yang   lebih awal, tepat waktu, lengkap dan seterusnya. Tetapi jika perusahaan harus menyebutkan setiap unsur   dengan   rinci,   para   pelanggan   akan   menghadapi   daftar   pertanyaan   yangbanyak. perusahaan juga perlu menyadari bahwa dua pelanggan dapat melaporkan “kepuasaan tinggi” dari sebab yang berbeda
2.7 Penerapan Konsep Pemasaran dengan Cara Memantau Lingkungan Pemasaran
Lingkungan pemasaran terdiri dari para pelaku dan kekuatan kekuatan “yang di luar kendali” berdasarkan mana organisasi merancang strategi pemasaran mereka. Secara khusus dirumuskan sebagai berikut: lingkungan pemasaran suatu perusahaan terdiri dari para pelakudan kekuatan-kekuatan yang berasal dari luar fungsi manajemen pemasaran perusahaan yang mempengaruhi   kemampuan   manajemen   pemasaran   untuk   mengembangkan   danmempertahankan transaksi yang sukses dengan para pelanggan sasarannya. Kita dapat membedakan lingkungan mikro dan lingkungan makro suatu perusahaan. Lingkungan mikro terdiri dari para pelaku dalam lingkungan yang langsung berkaitan dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pasar, yaitu: perusahaan, para pemasok bahan mentah, pasar perantara, para. pelanggan, pesaing, dan para anggotamasyarakat.
Lingkungan makro terdiri dari kekuatan-kekuatan yang bersifat kemasyarakatan yang lebih besar dan yang mempengaruhi semua pelaku dalam lingkungan mikro perusahaan, yaitu:   faktor   kependudukan   ekonomi,   fisik,   teknologi,   politik,   hukum   dan   kekuatansosial/budaya. Tujuan   pemantauan   lingkungan   adalah   untuk   memungkinkan   perusahaan merencanakan  rangkaian  tindakan yang  akan dilakukan dimasa  akan  datang.  Peramalan tindakan   merupakan   proyek   untuk   masa   depan   dan   pemantauan   lingkungan   juga berkepentingan   terhadap   pengambilan   keputusan.


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk   merencanakan, mengimplementasikan   (yang   terdiri   dari   kegiatan   mengorganisaikan,   mengarahkan, mengkoordinir)   serta   mengawasi   atau   mengendalikan   kegiatan   pemasaran   dalam   suatuorganisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif.  Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi,utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengankemampuan dan kesediaan untuk membelinya.
3.2 Saran
Dalam penerapannya, manajer pemasaran suatu perusahaan perlu cermat dan teliti serta terbuka akan kesempatan dan peluang yang ditawarkan oleh pasar terhadap produkbarang atau jasa yang Ia tawarkan agar dalam perkembangan serta pemasaran produknyadapat mengenai sasaran yang dituju

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

GIFTBOUQUET.JBI

guysss yang cari hadiah untuk wedding, graduation, birthday, anniversary, ataupun moment lainya bisa order di goftbouquet.jbi yaa kepoin in...