Selasa, 02 Desember 2014

Laporan Praktikum Biokimia " Protein dan Asam Amino"



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Asam amino adalah senyawa  yang mempunyai gugus amino dan gugus karboksil. Asam amino yang dikenal banyak sekali tetapi hanya 20 jenis yang termasuk penyusun protein alami. Asam amino umumnya larut dalam air dan hanya sebagian kecil yang larut dalam pelarut organik. Asam amino dalam larutan netral berada dalam bentuk “zwitterion” dan tidak sebagai molekul yang tidak terorganisasi. Protein adalah senyawa organik komplek yang terdiri dari C,H,O,N dan tersusun atas beberapa belerang dan fosfor. Ninhidrin adalah suatu reagen berguna untuk mendeteksi asam amino dan menetapkan konsentrasinya dalam larutan. Senyawa ini merupakan hidrat dari triketon siklik, dan bila bereaksi dengan asam amino menghasilkan zat berwarna ungu

1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari praktikum kelarutan asam amino adalah untuk melihat daya larut asam amino dalam pelarut-pelarut yang berbeda. Sedangkan pada Praktikum uji ninhidrin bertujuan untuk mengidentifikasi asam α-amino.
Dengan diadakanya praktikum ini dapat mengetahui  bagaimana cara  melihat daya larut asam amino dalam pelarut-pelarut lain dan  mengetahui bagaimana cara mengidentifikasi α-amino dengan uji ninhidrin








BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Santoso (2008) yang menyatakan bahwa ninhidrin bereaksi dengan asam amino bebas dan protein menghasilkan warna biru
Novita (2009) yang menyatakan bahwa uji ninhidrin adalah uji umum untuk protein dan asam amino
Riawan (2000) protein memiliki molekul besar dengan berat molekul yang bervariasi antara 5000 hingga jutaan dengan hidrolisis oleh asam atau oleh enzim protein akan menghasilkan asam amino, ada 20 jenis asam amino yang terdapat dalam molekul protein.
Conway (2007) yang menyatakan ,Pada percobaan ninhidrin didapat hasil yaitu asam amino berupa ahnin setelah di panaskan  dengan campuran ninhidrin pada penangas air warnanya berubah menjadi biru pekat
Poedjiadi 2004), Kelarutan protein di dalam suatu cairan, sesungguhnya sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, pH, suhu, kekuatan ionik dan konstanta dielektrik pelarutnya
.Protein seperti asam amino bebas memiliki titik isoelektrik yang berbeda-beda.
Jaru Anwar (2001), menyatakan bahwa asam amino adalah senyawa anorganik yang mengandung gugus karboksil dengan demikian mempunyai sifat asam-basa.
(Rahani,2002) yang menyatakan protein bersifat amfoter, yaitu dapat bereaksi dengan larutan asam dan basa. Daya larut protein berbeda di dalam air, asam, dan basa; ada yang mudah larut dan ada yang sukar larut.Namun, semua protein tidak larut dalam pelarut lemak seperti eter dan kloroform
Asam amino merupakan satuan penyusun protein, berdasarkan rumus bangunnya asam amino dapat dipandang sebagai turunan asam karboksilat, yang satu atom hidrogennya digantikan oleh gugus amino (Anwar M 2001 )



BAB III
MATERI DAN METODA


1.1  Tempat dan Waktu

Kegiatan praktikum Biokimia mengenai Protein dan Asam amino ini dilaksanakan pada hari Jumat Tanggal 21 Maret 2014, pada pukul 13.00 WIB s/d selesai di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi.

1.2  Materi

Adapun bahan yang digunakan  pada praktikum kelarutan asam amino adalah NaOH, HCl, Aquades (H2O), Etanol, Kloroform  masing-masing sebanyak 1 ml dan asam-asam amino berupa glisin, tirosin, glutamat, lisin, dan alanin dalam bentuk pedat masing-masing 0,1 gr. Pada praktikum uji ninhidrin, bahan yang digunakan adalah glisin tirosin, glutamat, lisin dan alanin masing masing sebanyak 2 ml dan pereaksi ninhidrin sebanyak 1 ml. Sedangkan Alat yang di gunakan pada praktikum ini adalah adalah tabung reaksi , rak tabung reaksi,  gelas ukur  , batang pengaduk, pipet tetes, pembakar spiritus , penjepit tabung reaksi.

1.3  Metoda

Adapun metoda yang di gunakan pada praktikum kelarutan asam amino  pertama siapkan 5 buah tabung reaksi yang diletakan pada rak tabung reaksi, masukan NaOH, HCl, Aquades (H2O), Etanol, Kloroform  masing-masing sebanyak 1 ml, kemudian masukan glisin, tirosin, glutamat, lisin, dan alanin masing-masing 0,1 gr kemudian aduk dan amati perubahanya.
Sedangkan metoda yang di gunakan dalam praktikum uji ninhidrin adalah pertama siapkan 5 buah tabung reakasi,  masukkan 2 ml asam amino berupa glisin, tirosin, glutamat, lisin, dan alanin yang akan di identifikasi ke dalam tabung reaksi dengan PH netral, kemudian tambahkan pereaksi ninhidrin sebanyak 1 ml pada masing masing tabung reaksi ,setelah itu didihkan dengan pembakar spiritus, amati perubahanya

























BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN



Asam amino merupakan satuan penyusun protein, berdasarkan rumus bangunnya asam amino dapat dipandang sebagai turunan asam karboksilat, yang satu atom hidrogennya digantikan oleh gugus amino (Anwar M 2001 )

Kelarutan asam amino


No
Asam Amino
Pelarut
NaOH
HCl
H2O
Etanol
Kloroform
1
Glisin
Larut
Larut
Larut
Tidak larut
Tidak larut
2
Tirosin
Tidak larut
Tidak larut
Tidak larut
Tidak larut
Tidak larut
3
Glutamat
Tidak larut
Tidak larut
Tidak larut
Tidak larut
Tidak larut
4
Lisin
Larut
Larut
Larut
Tidak larut
Tidak larut
5
Alanin
Larut
Larut
Tidak larut
Tidak larut
Tidak larut
           







 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa setelah di masukkan  ke dalam reaksi cairan NaOH  di   campur dengan larutan asam amino tirosin dan glutamat, didapat pada glutamat terdapat endapan putih , sedangkan pada tirosin hasilnya cairan atau larutan berwarna putih susu kekeruhan dan tidak semuanya larutan larut dalam larutan tersebut, ini sesuai dengan pendapat (Rahani,2002) yang menyatakan protein bersifat amfoter, yaitu dapat bereaksi dengan larutan asam dan basa. Daya larut protein berbeda di dalam air, asam, dan basa; ada yang mudah larut dan ada yang sukar larut.Namun, semua protein tidak larut dalam pelarut lemak seperti eter dan kloroform

Hal ini sesuai dengan pendapat Jaru Anwar (2001), menyatakan bahwa asam amino adalah senyawa anorganik yang mengandung gugus karboksil dengan demikian mempunyai sifat asam-basa. Pada percobaan kelarutan asam amino dengan pelarut etanol, tidak terjadi kelarutan, begitu juga pada kloroform terdapat gumpalan gumpalan berwarna putih.
(Poedjiadi 2004), Kelarutan protein di dalam suatu cairan, sesungguhnya sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, pH, suhu, kekuatan ionik dan konstanta dielektrik pelarutnya.Protein seperti asam amino bebas memiliki titik isoelektrik yang berbeda-beda.
Uji Ninhidrin Adalah uji umum untuk protein dan asam amino. Ninhidrin dapat mengubah asam amino menjadi suatu aldehida. Uji ninhidrin dilakukan dengan menambahkan beberapa tetes larutan ninhidrin yang tidak bewarna ke dalam sampel., kemudian dipanaskan beberapa menit. Adanya protein ditunjukkan oleh terbentuknya warna ungu.

Uji ninhidrin

No
Asam Amino
Waktu
Warna setelah dipanaskan
1
Glisin
1,23 menit
Ungu pekat
2
Tirosin
1 menit
Ungu pekat
3
Glutamat
1 menit
Biru eunguan
4
Lisin
1 menit
Merah  keunguan
5
Alanin
44 detik
Biru tua


            Berdasarkan tabel diatas terjadi perubahan warna padaa asam amino yang telah dicampur dengan pelarut ninhidrin. Warna yang diperoleh adalah biru dan ungu. Hal ini sesuaidengan pendapat Conway (2007) yang menyatakan ,Pada percobaan ninhidrin didapat hasil yaitu asam amino berupa ahnin setelah di panaskan  dengan campuran ninhidrin pada penangas air warnanya berubah menjadi biru pekat. Hal ini juga disesuaikan dengan pendapat yang menyatakan bahwa asam amino yang dipisahkan direaksikan dengan ninhidrin untuk mengahsilkan warna biru – ungu.
Hal ini juga sesuai dengan pendapat Santoso (2008) yang menyatakan bahwa ninhidrin bereaksi dengan asam amino bebas dan protein menghasilkan warna biru. Dari percobaan pada asam amino glisin dan tirosin  terjadi perubahan warna ke ungu pekat. Hal ini sesuai dengan pendapat Menurut Novita (2009) yang menyatakan bahwa uji ninhidrin adalah uji umum untuk protein dan asam amino.Ninhidrin dapat mengubah asam amino menjadi suatu aldehida.Ninhidrin dilakukan dengan menambahkan beberapa tetes larutan ninhidrin yang terlihat tidak warna kedalam sampel, kemudian dipanaskan beberapa menit.Adanya protein ditandai dengan adanya perubahan warna ungu. Sedangkan menurut Riawan (2000) protein memiliki molekul besar dengan berat molekul yang bervariasi antara 5000 hingga jutaan dengan hidrolisis oleh asam atau oleh enzim protein akan menghasilkan asam amino, ada 20 jenis asam amino yang terdapat dalam molekul protein.













KESIMPULAN

Dengan melaksanakan  praktikum mengenai kelarutan asam amino dapat disimpulkan bahwa dya larut beberapa asam amino tertentu dapat larut pada pelarut tertentu seperti etanol dan kloroform yang tidak dapat larut dalam asam amino. Sedangkan glisin dapat larut dalam NaOH, HCl, dan H2O. Asam amino diklasifikasikan  berdasarkan gugus R. Biasanya bersifat hidrofobuk, polar dan nonpolar, serta ada tidaknya gugus terionisasi. Dalam percobaaan uji ninhidrin dapat disimpulkan ninhidrin jika direaksikan dengan adam amino akan menghasilkan warna biru sampai ungu pekat bila dipanaskan



































DAFTAR PUSTAKA

www.wikipedia.org/wiki/Ninhydrin , 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

GIFTBOUQUET.JBI

guysss yang cari hadiah untuk wedding, graduation, birthday, anniversary, ataupun moment lainya bisa order di goftbouquet.jbi yaa kepoin in...